KORANMANDALA.COM – Krisis meningkat di sektor perbankan Amerika Serikat.
Situasi ini diperingatkan Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgieva.
Dia ketika berpidato di konferensi global Institut Milken di Beverly Hills California baru-baru ini mengingatkan masalah terpenting mengenai krisis perbankan hari ini. Karena situasi perbankan menimbulkan kecemasan para investor selama berminggu-minggu terutama di Amerika Serikat.
Kristalina Georgieva mengklarifikasi kenaikan suku bunga yang cepat dari angka rendah ke tingkat yang sangat tinggi memainkan peran penting dalam mengidentifikasi kelemahan beberapa bank dan masalah ini mungkin tidak akan berakhir. Demikian laporan Reuters seperti dikutip dari Pars Today pada Kamis (4/5/2023).
IMF menyambut baik tindakan cepat regulator AS untuk mengakuisi First Republic Bank dan mencari pembeli. Tetapi mencatat bahwa ketahanan sistem keuangan global masih diuji.
Pada bulan lalu IMF sedikit memangkas prospek pertumbuhan global pada 2023 akibat pelambatan aktivitas ekonomi yang dipicu kenaikan suku bunga.
Namun IMF memperingatkan gejolak sistem keuangan yang tajam dapat mendorong output lebih dekat ke arah stagnasi.
Lembaga internasional ini mengumumkan bahwa setelah kebangkrutan dua bank Amerika dan penggabungan Credit Suisse maka langkah-langkah kebijakan yang kuat telah menahan risiko penularan krisis ini.
Alasan utama terbentuknya krisis saat ini yang melanda sistem perbankan Amerika Serikat adalah kenaikan suku bunga di negara tersebut. Hal ini menimbulkan masalah bagi investasi bank.(*)