KORANMANDALA.COM – Tidak terasa, era kepemimpinan Presiden Republik Indonesia (RI) ketujuh, Joko Widodo, segera berakhir pada 2024.
Selama dua periode berkuasa, Jokowi, sapaan akrab mantan Wali Kota Solo itu, menggulirkan berbagai proyek pembangunan, termasuk yang bersifat Proyek Strategis Nasional (PSN).
Lalu, berapa banyak proyek PSN yang tuntas selama Jokowi berkuasa?
Mengutip beberapa sumber, selama hampir dua dekade berkuasa, 2014-2019 dan 2019-2024, Jokowi menuntaskan 170 PSN.
BACA JUGA: Mau Tahu Berapa Besar China Miliki Saham Kereta Cepat? Sebanyak Ini Kepemilikannya
Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, mengungkapkan sebanyak 170 PSN yang tuntas selama era Jokowi tersebut menghabiskan dana super jumbo, yaitu Rp 1.299,41 triliun.
Khusus 2023, sebut politis Partai Golongan Karya (Golkar) ini, Jokowi meresmikan 17 PSN, bernilai Rp 259,41 triliun.
Di antaranya, Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) yang kini bernama Whoosh. Lalu, Light Rail Transit (LRT) Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi (Jabodebek), dan sejumlah ruas Tax On Location (TOL).
BACA JUGA: Butuh Waktu Berapa Lama Rute Jakarta-Surabaya Pakai Kereta Cepat? Ini Kata Menhub
Selain itu, lanjutnya, tahun ini pun, Jokowi meremsikan beberapa kawasan industri, bendungan, dan sejumlah ruas TOL, semisal Cinere-Jagorawi, Serpong-Cinere, dan TOL Pasuruan.
Tahun ini, ujarnya, pemerintahan Jokowi segera menuntaskan 16 PSN lainnya, yang nilainya Rp 179,46 triliun.
“Pada Januari-Oktober 2024, rencananya, Jokowi meresmikan 25 PSN bernilai Rp 151,58 triliun,” ucap Airlangga Hartarto.
BACA JUGA: Siap Bertransformasi, Tidak Hanya Garap PSN, PT KAI Punya Rencana Baru
Tidak itu saja, tambahnya, masih ada 12 proyek lainnya Rp 23,45 triliun pada Oktober-Desember 2024.
Misalnya, Ruas TOL kawasan industri, bandar udara (bandara), Benoa Tourism, dan juga sejumlah universitas islam.
Kemudian, ungkap Airlangga Hartarto, secara total, pemerintah masih memiliki 42 proyek strategis yang target penuntasannya pada tahun berikutnya atau setelah 2024. Nominalnya, Rp 1.427,36 triliun. (win)