KORANMANDALA.COM – Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sedang terjadi di situs lowongan kerja online global dan pertemanan LinkedIn.
PHK tersebut, dilaporkan menimpa lebih dari 700 karyawan yang sudah bekerja lama dengan perusahaan milik Microsoft tesebut.
Dikutip dari beberapa Wio News, CEO LinkedIn Ryan Roslansky memberikan alasan mengapa pihaknya melakukan PHK terhadap lebih dari 700 karyawan.
Baca juga: Ternyata Begini Cara Melatih Suara Bagi Pemula Supaya Merdu Bak Qori Profesional
Baca juga: 10 Fakta Menarik Band Coldplay yang bakal manggung di Stadion GBK Jakarta 15 November 2023 ini Jarang Diketahui Lhoo, Apa Saja Ya?
Baca juga: Merosot Beberapa Hari, Harga Emas Antam Kembali Naik Hari Ini, Berikut Rinciannya
Yang terutama adalah untuk merampingkan perusahaan dan bertumpuknya pegawai di beberapa divisi tetapi tidak efektik.
“Pemangkasan jumlah pegawai dilakukan di tim penjualan dan operasi,” kata dia.
Dia menambahkan, LinkedIn merencanakan untuk memperluas pengguanaan vendor untuk melayani pasar yang sedang tumbuh dan berkembang, secara lebih efektif.
Baca juga: Di Tengah Konflik dengan PSG, Lionel Messi Menangkan Dua Penghargaan Laureus 2023 di Paris
Diharapkan, dengan perubahan tersebut, perusahaan akan menghasilkan 250 pekerjaan baru — yang bisa diisi oleh karyawan yang diPHK, sepanjang memenuhi syarat.
Sumber itu juga menyebutkan, selain menghentikan lebih dari 700 karyawan, LinkedIn akan menghapus aplikasi InCareers yang beroperasi di China.
“Terlepas dari kemajuan awal kami, InCareer menghadapi persaingan yang ketat dan iklim ekonomi makro yang menantang, yang pada akhirnya membawa kami pada keputusan untuk menghentikan layanan,” kata perusahaan kepada pengguna situs web. (*)