KORANMANDALA.COM – Pesan pemerintah Amerika Serikat terkait isu krisis perbankan regional “buruk”.
Pendapat ini datang dari investor Warren Buffett.
Hal tersebut menjadi akar belum kembalinya kepercayaan di antara konsumen.
Empat bank regional di AS terjebak dalam situasi krisis sejak awal Maret dan tiga di antaranya kemudian diambil alih oleh lembaga lain dengan bantuan pihak berwenang.
Korporasi Penjamin Simpanan Federal (FDIC) mengambil keputusan kontroversial dengan menyediakan dana talangan atas simpanan Silicon Valley Bank (SVB) dan Signature Bank yang tidak diasuransikan. Pemerintah berpendapat langkah itu harus diambil karena khawatir kondisi kedua bank tersebut akan merembet ke institusi perbankan lainnya.
FDIC secara hukum mengasuransikan simpanan pelanggan hingga 250 ribu dolar AS di bank yang memenuhi syarat. Namun untuk SVB dan Signature, badan tersebut mengasuransikan semua simpanan, termasuk yang di atas batas legal.
Terlepas dari langkah luar biasa itu, konsumen masih khawatir, kata Warren Buffett pada rapat pemegang saham perusahaan induk Berkshire Hathaway miliknya.
“Itu seharusnya tidak terjadi. Upayanya sangat buruk,” kata miliarder pada Sabtu (6/5/2023) seperti dikutip dari AFP.
Sementara pengambilalihan darurat bank regional First Republic oleh raksasa JPMorgan Chase pada Senin tampaknya akan meredakan kecemasan tentang bank.
Berkshire Hathaway pada Sabtu melaporkan keuntungan sebesar 35,5 miliar dolar AS untuk kuartal pertama saja dan sebagian besar karena pasar keuangan yang kuat.
Grup tersebut menjual ekuitas senilai 13,2 miliar dolar AS dari portofolio investasinya dalam tiga bulan pertama 2023. Sementara hanya membeli 2,8 miliar dolar AS secara drastis mengurangi paparannya terhadap saham.
Warren Buffett mengubah Berkshire Hathaway dari sebuah perusahaan tekstil kecil yang dibeli pada pertengahan 1960-an menjadi konglomerat raksasa yang sekarang bernilai lebih dari 700 miliar dolar AS.(*)