KORANMANDALA.COM – Tuduhan pemaksaan ekonomi dibantah Tiongkok.
Negara tersebut mendesak grup tujuh negara industri maju atau G 7 untuk merangkul tren keterbukaan dan inklusivitas.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin menegaskan negaranya adalah korban pemaksaan ekonomi AS.
Hal ini dia sampaikan ditanya mengenai laporan yang menyatakan para pemimpin finansial G 7 akan membahas langkah-langkah untuk menangkis pemaksaan ekonomi Tiongkok.
Beijing menuduh Washington menghalangi kebangkitannya sebagai negara modern yang semakin makmur melalui pembatasan perdagangan dan investasi yang menurut AS diperlukan untuk melindungi keamanan ekonomi Amerika.
“Amerika Serikat telah menjatuhkan sanksi-sanksi ekonomi sepihak pada hampir 40 negara, berdampak pada hampir separuh populasi dunia. Bahkan anggota G 7 pun tidak terhindar dari paksaan ekonomi dan intimidasi AS,” tambah Wang Wenbin.
Dia menambahkan apa yang disebut sebagai penindasan AS atas Toshiba, Siemens, dan Alstom.
Wang Wenbin juga mengecam NATO yang dia tuduh sebagai ekspansi ke Asia Pasifik guna menyerukan kesiagaan tinggi negara-negara di kawasan tersebut pasca Jepang dilaporkan mengupayakan diskusi mengenai pembukaan kantor penghubung NATO.(*)