KORANMANDALA.COM – Tabir yang menutupi kasus kematian ibu dan anak di Depok yang tinggal kerangka saja terang benderang.
Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi mengatakan kuat dugaan David Arianto Wibowo (38) dan Grace Arijani Harapan (64) bunuh diri.
Hengki juga mengungkapkan keputusan mereka untuk bunuh diri akibat masalah gangguan kesehatan mental depresi sejak 2015 silam.
Hal ini terungkap dari catatan-catatan di dalam laptop David yang memberikan petunjuk penting untuk polisi.
Baca Juga : Kasus Kematian Ibu dan Anak di Depok Tinggal Kerangka Terpecahkan, Polisi Sebut David Idap Skizoid, Apa Itu?
Saat kerangka David dan Grace ditemukan oleh petugas, terdapat tulisan berjudul ‘To You Whomever’ yang berisi curhatan-curhatan tentang kondisi keluarga itu.
“Kami menemukan petunjuk penting isi dari laptop yang mungkin pernah kami sampaikan ‘To you whomever’ dan juga handphone yang kita temukan yang pernah ditulis tanggal 23 Februari 2017,” ungkap Hengki.
Ia juga mengungkapkan isi tulisan yang dibuat pada 23 Februari 2017 oleh David sebagai berikut :
Baca Juga : Misteri Kasus Ibu dan Anak Tewas Tinggal Kerangka di Depok Terungkap, Polisi : Isu Kesehatan Mental
‘Saya sudah capek dengan kehidupan. Saya capek dengan semua kebohongan. Saya capek dengan mama saya yang delusional dan tidak pernah sadar-sadar. Saya sudah depresi selama dua tahun, saya mau bunuh diri’
Sepenggal tulisan David itu memberikan kunci penting dari kasus ini.
Dalam file tersebut, diduga mengandung amanat yang ditulis oleh David.
Baca Juga : Dinkes Jawa Barat Pantau Perkembangan Anak Asal Subang yang Terpapar Difteri
Salah satu terjemahannya tertulis, apabila ada yang melihat tulisan ini mungkin David dan Grace Telah meninggal.
Kronologi
Kerangka Grace dan David ditemukan sudah membusuk di dalam kamar mandi di Jalan Pesanggrahan 8 Nomor 39 RT 01/16, Cinere, Depok, 7 September 2023.
Baca Juga : Pengakuan dr Djaja Soal Sianida Dalam Tubuh Mirna, Begini Penjelasannya
Kasus tersebut berawal dari kecurigaan warga dan petugas keamanan yang melihat kondisi rumah korban dalam keadaan gelap tanpa listrik. Kondisi itu sudah terjadi sebulan terakhir.
Sejak tahun 1987 mereka tinggal di rumah tersebut, hingga pada tahun 2011 sang suami atau ayah dari David meninggal dunia.
Diduga kejadian itu meninggalkan luka mendalam dan membuat mereka semakin tertutup. (rfa/rfa)