KORANMANDALA.COM – Berbagai dinamika ekonomi terjadi secara global dalam beberapa waktu terakhir. Satu di antaranya, mahalnya suku bunga.
Meski demikian, ternyata, perkembangan ekonomi global yang terjadi tersebut tidak melemahkan industri jasa keuangan Indonesia.
Apa buktinya?
Mengutip beberapa sumber, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan, pada era mahalnya suku bunga global, industri jasa keuangan Indonesia dalam kondisi stabil.
BACA JUGA: Geliatkan Syariah, OJK Gencarkan Inklusi Keuangan, Bidik Kalangan Ini: Santri
Mahendra Siregar, Ketua Dewan Komisioner OJK, mengemukakan, stabilnya industri jasa keuangan nasional berkat kuatnya permodalan.
“Selain itu, ditopang memadainya likuiditas. Termasuk, terjaganya risiko,” tandas Mahendra Siregar, Senin 9 Oktober 2023.
Kondisi itu, lanjutnya, menumbuhkan optimisme. Selain itu, lanjutnya, kondisi terkini itu menunjukkan industri jasa keuangan nasional berkemampuan memitigasi risiko suku bunga global.
BACA JUGA: Direktur Keuangan Bank DKI, Romy Wijayanto, CFO Terbaik 2023, Ini Kiat Suksesnya
Beragam perkembangan ekonomi global itu memicu berlanjutnya kenaikan yield surat utang Amerika Serikat (AS). Termasuk, ucapnya, pergerakan positif dolar AS.
Tentang kinerja korporasi, Mahendra Siregar berpendapat, secara relatif, kondisinya positif.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, pada Agustus 2023, perdagangan naional surplus 3,12 miliar dolar AS. (win)