KORANMANDALA.COM – Awal pekan kedua Oktober 2023 merupakan momen kelabu bagi rupiah. Pasalnya, petang ini, pergerakan rupiah melempem.
Pada penutupan transaksi antar-bank, Senin 9 Oktober 2023, rupiah tergelincir 79 poin. Posisinya berubah menjadi Rp 15.692 per dolar Amerika Serikat (AS).
Padahal, akhir pekan kemarin, posis masih lebih baik. Yaitu Rp 15.613 per dolar AS.
Begitu pula dengan pergerakan kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia (BI).
BACA JUGA: Akhir Pekan Gemilang, Rupiah Lanjutkan Keperkasaannya
Berdasarkan sesi akhir perdagangan kurs JISDOR BI hari ini, rupiah terkontraksi menjadi Rp 15.675 per dolar AS. Ini berarti, posisi rupiah itu lebih lemah 47 poin daripada sebelumnya, yakni Rp 15.628 per dolar AS.
Lalu, apa yang menyebabkan rupiah terpeleset?
Mengutip beberapa sumber, sejumlah analis berpendapat, kisruh di Palestina, yakni aksi serbuan Kelompok Hamas yang melawan Israel. Penyebuan Kelompok Hamas itu memperkuat posisi dolar AS.
BACA JUGA: Izin Kelar, Indonesia Impor Beras (Lagi), Volumenya 1,5 Juta Ton, Ini Kata Plt Mentan
Faktor lainnya, yakni terbitnya data tenaga kerja Non Farm Payrolls (NFP) di Negeri Paman Sam periode September 2023 yang melebihi ekspektasi, yaitu sebesar 336 ribu. (win)