KORANMANDALA.COM – Hegemoni dolar Amerika Serikat akan kolaps dalam kurun waktu kurang dari tiga bulan.
Pernyataan ini datang dari mantan Penasihat Badan Intelijen Pusat (CIA) James Rickards.
Menrutnya, cadangan dunia dolar Amerika Serikat terguncang seiring memburuknya krisis di Ukraina sehingga menaikkan utang AS secara signifikan.
Baca juga: Perayaan Seribu Tahun Usia Biara Dengan Kisah Spektakulernya
“Pada 22 Agustus 2023, dua setengah bulan dari sekarang, perkembangan paling signifikan dalam keuangan internasional sejak tahun 1971, akan dimulai.”
Demikian tulis James Rickards dalam artikelnya yang dimuat di situs Daily Reckoning pada Selasa, 6 Juni 2023.
Dia menilai hal ini dipicu salah satunya oleh mata uang baru yang dapat melemahkan dolar Amerika Serikat.
Baca juga: Terorisme Dari Afghanistan Dicemaskan Pemimpin Negara Asia Tengah
Karena mata uang baru tersebut digunakan sebagai alat pembayaran global.
Dia menambahkan bahwa pada akhirnya mata uang baru tersebut akan menggantikan dolar AS sebagai alat pembayaran utama dunia dan mata uang cadangan devisa global.
“Fenomena semacam ini belum terjadi sebelumnya dan dunia tidak siap untuk menghadapi guncangan geopolitik ini,” ungkap James Rickards.
Baca juga: Pakar Keamanan Digital: Penipuan Daring Bisa Lintas Platform
Dia melanjutkan,”Guncangan moneter ini akan digulirkan oleh kelompok yang disebut BRICS. Yakni Brazil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan.”
Dia meyakini permainan seputar status mata uang cadangan dunia yang dilakukan BRICS akan mempengaruhi perdagangan dunia, investasi langsung luar negeri, dan portofolio investor dengan cara yang tak terduga.
James Rickards memaparkan petkembangan terpenting dalam sistem BRICS terkait dengan perluasan keanggotaannya sehingga muncul nama BRICS+.(*)