KORANMANDALA.COM – Sejumlah bank diserbu puluhan nasabah. Mereka meminta uang mereka kembali.
Bank-bank didatangi sambil membakar ban dan jendela-jendela dipecahkan sambil berteriak-teriak marah.
Peristiwa itu terjadi di satu kawasan di Beirut Lebanon.
Baca juga: Buat Lelucon Insiden MH370 Picu Malaysia Usut Komedian
Puluhan bank di seluruh negara tersebut pada tahun lalu dibobol oleh para nasabahnya. Mereka menuntut penarikan uang dari tabungan mereka.
“Meski hanya dengan 3 hingga 4 orang kami akan datangi bank-bank itu. Kami tidak akan menyerah. Tidak akan menyerah hari ini atau seratus tahun lagi. Ini adalah pesan yang perlu dipahami bank-bank itu,” ucap Ibrahim Abdullah, salah seorang nasabah,.
Dia melanjutkan,”Kami akan mendatangi rumah pengelola bank dan bank-bank itu sendiri. Bank tidak boleh beroperasi sementara uang kami ditahan.”
Baca juga: Koneksi Internet Buruk? Lewat Fitur Baru Spotify Masih Bisa Dengarkan Musik
“Membunuh atau dibunuh! Ambil kembali uang kita yang telah mereka tahan,” seru Ramy Ghandoor, nasabah salah satu bank di Beirut.
Lanjutnya,”Kami tidak akan kehilangan apapun lagi. Kami sudah menunggu empat tahun. Cukup sudah! Kami sudah menunggu terlalu lama. Kini kami akan merebut apa yang menjadi hak kami dengan darah mereka.”
Bank-bank Lebanon yang kekurangan uang menerapkan batasan informal penarikan tunai sehingga membuat jutaan tabungan terperangkap.
Baca juga: Koneksi Internet Buruk? Lewat Fitur Baru Spotify Masih Bisa Dengarkan Musik
Nilai pound Lebanon atas dolar Amerika telah anjlok hingga 90 persen. Situasi ini menyulitkan jutaan warga Lebanon untuk mengatasi lonjakan harga.
Ellie Chamoun, salah seorang nasabah bank, menyebutkan unjuk rasa ini akan semakin memburuk ketika bank-bank tidak memenuhi tuntutan mereka.
“Tidak ada orang yang akan tinggal diam,” tegasnya.
Baca juga: Kejahatan Merebak Picu Perusahaan Ini Persenjatai Supir Taksi Online
Bank-bank dan pihak berwenang sedang melakukan upaya guna memulihkan perekonomian yang terpukul menjadi sasaran kemarahan publik yang semakin meningkat.
Sebanyak 75 persen penduduk di Lebanon jatuh dalam krisis ekonomi.
Kondisi Lebanon ini menurut Bank Dunia merupakan salah satu yang terburuk dalam lebih dari satu abad.(*)