KORANMANDALA.COM – Hasrat masyarakat di tanah air, khususnya, Jabar, untuk menikmati kehadiran Kereta Cepat Jakarta-Banduing (KCJB) segera terwujud.
Indikatornya, seiring tuntasnya pekerjaan energize atau penyalaan pasang baru Stasiun Karawang oleh PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) (Persero) Unit Induk Distribusi Jawa Barat (UID Jabar), KCJB siap melesat.
General Manager PT PLN (Persero) UID Jabar, Susiana Mutia, belum lama ini, pihaknya sangat serius menggarap energize Stasiun Karawang yang berdaya terpasang 2 x 3.465 Kilo Bp;Volt Ampere (KVA).
Baca juga: Calon Mahasiswa Wajib Tahu! 4 PTN Buka Seleksi Jalur Mandiri Lewat Skor atau Nilai UTBK 2023, Intip Jadwalnya
Pasalnya, dalih dia, pihaknya turut berkepentingan untuk merealisasikan pembangunan KCJB yang termasuk dalam Proyek Strategis Nasonal (PSN).
Selain itu, ucap Susi, sapaan akrabnya, apa yang pihaknya lakukan itu pun selain menggeliatkan perekonomian, juga demi terealisasinya Net Zero Emission (NZE) 2060.
Pada proyek pembangunan KCJB, Susi menuturkan, di wilyah kerjanya, pihaknya memasiok energi listrik bagi tiga stasiun kereta cepat tersebut. Selain Stasiun Karawang, sebutnya, juga Padalarang, dan Tegalluar.
Baca juga: Dunia Pungli Terjadi di Rutan Komisi Anti Rasuah KPK, Angkanya Capai Rp4 M
Manajer PT PLN (Persero) PLN Unit Pelayanan Pelanggan (UP3) Karawang, Imam Ahmadi, mengimbuhkan, pasokan sumber pasokan energi listrik bagi Stasiun Kereta Cepat Karawang yakni dua Gardu Induk (GI). (*)
“Kedua GI tersebut yaitu GI Mekarsari dan GI Transheksa,” timpal Imam Ahmadi.
Agar listrik tersambung dengan Stasiun Karawang, lanjutnya, pihaknya membangun jaringan kabel sejauh 4,1 kilo meter. Titik awal bentangannya, tukas dia, yaitu GI Mekarsari. Titik akhirnya, Stasiun Karawang.
Sedangkan bentangan kabel GI Tsansheksa, imbuhnya, sejauh 6,38 kilometer. “Yakni mulai GI Tsansheksa sampai Stasiun Karawang,” ujarnya.
Supaya lebih optimal, sahutnya, pihaknya turut mengerahkan seluruh sumber daya. Di antaranya, kata Imam Ahmadi, tim Unit Layanan Pelanggan (ULP) Prima Karawang dan tim Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB)
Imam mengatakan, stasiun Karawang menggunakan Tarif Layanan Khusus KCJB (LB3). Sebelumnya, PT Kereta Cepat Indonesia Cina (KCIC) menggunakan Penerangan Sementara (PS) selama masa konstruksi di site KCJB Stasiun Karawang.(*)