KORANMANDALA.COM – Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung, Ema Sumarna mengatakan, inflasi di Kota Bandung dapat terkendali.
Sejauh ini, Ema mengungkapkan, Kota Bandung telah berhasil menangani permasalahan inflasi, bahkan lebih rendah daripada tingkat nasional.
“Inflasi kita bagus. Year on year (YoY) kita bagus, year to day kita juga bagus, bahkan deflasi. Month to month juga deflasi. Angka inflasi Kota Bandung itu berada di bawah angka nasional. Angkanya sangat terkendali,” ungkap Ema pada Selasa, 10 Oktober 2023.
Berdasarkan data yang dihumpun Badan Pusat Statistik, inflasi month to month (MtM) Kota Bandung pada September 2023 sebesar 0,11 persen dalam Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 115,45.
Baca Juga: Ema Sumarna Minta Satpol PP Bongkar Bangunan Ilegal di Jalan Surya Sumantri Bandung
Angka ini serupa dengan inflasi Jawa Barat dan lebih baik daripada nasional. Inflasi Jawa Barat hanya sebesar 0,11 persen, sedangkan inflasi MtM nasional mencapai 0,19 persen.
Beberapa komoditi yang memberikan andil inflasi dan deflasi pada bulan ini, di antaranya beras sebesar 0,21 persen, bensin sebesar 0,06 persen, rokok kretek filter sebesar 0,01 persen, daging ayam ras sebesar 0,01 persen, dan cabai rawit sebesar -0,01 persen.
Kemudian, bawang putih sebesar -0,01 persen, cabai merah sebesar -0,02 persen, minyak goreng sebesar -0,03 persen, bawang merah sebesar -0,05 persen, dan telur ayam ras sebesar -0,08 persen.
Baca Juga: Rencana Jalan Sukajadi Bandung Jadi Dua Arah, Ema Sumarna Masih Tunggu Hasil Kajian Dishub dan Polrestabes
Inflasi tahun kalender (Januari-September) 2023 Kota Bandung pun hanya sebesar 0,02 persen. Hal ini merupakan inflasi terendah jika dibandingkan dengan tujuh kota besar di Jawa Barat.
Ema juga menuturkan, ada beberapa upaya yang telah dilakukan Pemkot Bandung guna menstabilkan harga, satu di antaranya Operasi Pasar dan Pasar Murah.
“Operasi Pasar dan Pasar Murah itu rutin kita adakan untuk menjaga kestabilan harga. Ini diberlakukan di seluruh wilayah kecamatan Kota Bandung,” ucapnya.