KORANMANDALA.COM – Perkembangan rupiah masih belum stabil dan fluktuatif. Terbukti, kemarin, rupiah bergeliat. Namun, hari ini, pergerakan rupiah lunglai lagi.
Pada penutupan transaksi antar-bank, Selasa 10 Oktober 2023, rupiah tergelincir cukup signifikan. Posisinya menjadi Rp 15.738 per dolar Amerika Serikat (AS).
Level rupiah terbaru itu lebih lemah 46 poin daripada sebelumnya. Yakni Rp 15.692 per dolar AS. Padahal, tadi pagi, rupiah sempat bergerak positif.
Pergerakan negatif rupiah itu juga terjadi pada sesi akhir perdagangan kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia (BI).
BACA JUGA:Hari yang Cerah Bagi Rupiah, Pergerakannya Bergairah Lagi
Mengacu pada hasil akhir perdagangan kurs JISDOR hari ini, rupiah tergerus menjadi Rp 15.708 per dolar AS. Ini menunjukkan, posisi rupiah terbaru berdasarkan kurs JISDOR lebih lemah 33 poin daripada sebelumnya, Rp 15.675 per dolar AS.
Mengutip sejumlah sumber, Ibrahim Assuaibi, Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, berpendapat, perkasanya pergerakan dolar AS menjadi sentimen negatif bagi rupiah.
Kokohnya posisi dolar AS, ucapnya, dipicu oleh konflik antara Palestina dan Israel.
BACA JUGA: Awal Pekan Kelabu Bagi Rupiah, Pergerakannya Melempem
Tidak itu saja, lanjutnya, terkontraksinya imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun pun berpengaruh negatif bagi rupiah. (win)