KORANMANDALA.COM -Meski tidak seagresif perbankan konvensional dan beberapa Industri Jasa Keuangan (IJK) non-bernakna lainnya, perlahan tetapi pasti, pasar modal terus menggeliat. Hal itu pun terjadi di Jabar.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kantor Regional (KR) 2 Jabar mengimformasikan, hingga April 2023, pasar modal Jabar terus menunjukkan pergerakan positif.
Indarto Budiwitono. Kepala OJK KR 2 Jabar, mengemukakan, ada beberapa hal yang mengindikasikan perkembangan pasar modal di Jabar. Di antaranya, jumlah emiten yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI).
“Hingga kini, di Jabar, jumlah emiten yang terdaftar pada BEI yakni 68 perusahaan,” tandas Indarto Budiwitono.
Baca juga: Selurkan Pembiayaan Puluhan Triliun Rupiah, Perbankan Syariah Terus Bergairah
Emiten-emiten itu, terangnya, terdiri atas berbagai korporasi asal sejumlah sektor. Yaitu, sebutnya, perbankan, telekomunikasi, properti, serta industri makanan dan minuman.
Mantan atlet pencak silat ini mengungkapkan, kehadiran berbagai sektor korporasi itu membuat aktivitas transaksi pasar modal di Jabar pun bergairah.
Hingga April 2023, sebutnya, secara nominal, transaski pasar modal di Jabar bernilai fantastis. Yaitu, tukasnya, Rp 68,9 triliun. Mayoritas transaksi, ucapnya, yaitu sektor ritel.
Baca juga: Hadir Bawa Peningkatan Tenaga, Motor Listrik Molindo DX 7 Neo Tawarkan dengan Harga Segini
Tidak hanya transaksi, ujarnya, perkembangan pasar modal di Jabar pun tercermin pada Single Investor Identification (SID). Bahkan, tegas Indarto Budiwitono. Jabar merupakan provinsi yang paling banyak memiliki SID.
“Memang benar. Jumlah SID pasar modal di Jabar terus berkembang. Saat ini, Jabar memiliki 2.433.384 SID. Artinya, Jabar berkontribusi 22,5 persen total SID nasional,” tutup Indarto Budiwitono.(*)