KORANMANDALA.COM – Seiring dengan terus berkembangnya teknologi digital, berbagai sektor ekonomi pun turut menikmati dampak positifnya. Di antaranya, dalam hal Industri Jasa Keuangan (IJK), yakni melalui Financial Technology (Fintech) Peer to Peer (P2P) Lending.
Lalu, seperti apa perkembangan Fintech P2P Lending, khususnya Di Jabar?
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kantor Regional (KR) 2 Jabar mengimformasikan, di Bumi Parahyangan, Fintech P2P Lending terus menunjukkan pergerakan positif. Bahkan, menjadi provinsi terbanyak dalam hal penyaluran pembiayaan Fintech P2P Lending.
Indarto Budiwitono, Kepala OJK KR 2 Jabar, menyatakan, pada April 2023, total nilai penyaluran pembiayaan Fintech P2P Lending pada posisi belasan triliun rupiah. “Yakni, sekitar Rp 13,57 triliun,” tandas mantan atlet pencak silat tersebut.
Baca juga: Terungkap, Sebanyak Ini Angka Transaksi Pasar Modal di Jabar, Dekati Rp 70 Triliun
Jumlah nomor rekening yang penyaluran pembiayaan Fintech P2P Lending tersebut, sambungnya, mencapai jutaan nomor. Yaitu, sebutnya, sebanyak 4,6 juta nomor rekening.
Sedangkan secara total, sejak pertama kali hadir Finteh P2P Lending menggelontorkan dana pembiayaan bernilai super mewah. Angkanya, sebut Indarto Budiwitono, Rp 147,36 triliun.
Hebatnya, ujar alumnus Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 5 Bandung itu, Fintech P2P Lending di Jabar mencatat TWP90 (Tingkat Wan-Prestasi) alias rasio kelalaian penyelesaian kewajiban yang tertera dalam perjanjian Pendanaan di atas 90 hari sejak tanggal jatuh tempo, yang lebih baik daripada nasional.
Baca juga: Gak Sampai Rp1 Juta, Xiaomi Redmi A1 HP Entry Level Tawarkan Performa yang Mumpuni, Lihat Spesifikasinya
“Hingga kini, rasio TWP90 Fintech P2P Lending yakni 3,60 persen,” pungkasnya.(*)