KORANMANDALA.COM – Menjelang pekan terakhir Juni 2023, rupiah menunjukkan perkembangan yang menggembirakan. Petang ini, pergerakan mata uang Garuda bergeliat dan bergairah.
Pada penutupan transaksi antar-bank, Rabu (21/6/2023) petang, rupiah bergerak positif cukup signifikan. Pergerakannya melesat 52 persen.
Tentu saja, pergerakan positif itu menempatkan rupiah pada level Rp 14.952 per dolar Amerika Serikat (AS). Ini berarti, posisi rupiah tersebut lebih perkasa daripada sebelumnya. Yakni Rp 15.004 per dolar AS.
Padahal, tadi pagi, pada pembukaan transaksi, pergerakan rupiah sempat kendor. Kala itu, rupiah, yang selama hari ini, pergerakannya pada posisi Rp14.940-Rp15.035 per dolar AS, bergerak negatif menjadi Rp 15.009 per dolar AS.
Baca juga: Ini Jurus PT Pertamina Agar Epiji Subsidi Lebih Tepat Menyasar UMKM
Kokoh dan perkasanya pergerakan rupiah juga diikuti perkembangan positif kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia (BI).
Berdasarkan penutupan perdagangan dan transaksi kurs JISDOR BI, hari ini, rupiah menunjukkan keperkasaannya. Posisinya menjadi Rp 14.982 per dolar AS. Posisi rupiah tersebut lebih perkasa daripada kondisi sebelumnya. Yakni Rp 15.040 per dolar AS.
Ada hal yang membuat pergerakan rupiah cukup perkasa pada hari ini. Yakni, penantian pengumuman dan pernyataan The Federal Reserve alias Bank Sentral AS, tentang perkembangan suku bunga acuan periode Juli 2023, serta proyeksi puncak suku bunga pada level 5,5-5,7 persen.
Baca juga: Intip Spesifikasi Meizu 20, HP Flagship Unggulan yang Tawarkan Warna Warna Menarik
Sentimen lainnya, menanti hasil pertemuan dan respon BI tentang perkembangan ekonomi makro secara global, termasuk berkenaan dengan suku bunga The Federal Reserve serta pergerakan negatif ekonomi China. (*)