KORANMANDALA.COM – Perkembangan rupiah masih sangat fluktuatif. Terbukti, kemarin, rupiah mengalami kontraksi. Petang ini, rupiah bangkit lagi.
Pada penutupan transaksi antar-bank, Rabu 11 Oktober 2023, rupiah menggeliat 39 poin. Otomatis, posisinya berubah lebih baik daripada kemarin atau menjadi Rp 15.700 per dolar Amerika Serikat (AS).
Sedangkan posisi rupiah sebelumnya, yaitu pada level Rp 15.739 per dolar AS.
Sayangnya, geliat pergerakan rupiah itu tidak terjadi pada sesi akhir perdagangan kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia (BI).
BACA JUGA: Perkembangan Rupiah: Kemarin Bergeliat, Hari Ini Lunglai Lagi
Berdasarkan sesi akhir perdagangan kurs JISDOR BI hari ini, meski sangat tipis, rupiah justru terpeleset, yakni menjadi Rp 15.710 per dolar AS.
Posisi rupiah berdasarkan transaksi kurs JISDOR BI tersebut hanya lebih lemah dua poin daripada sebelumnya, Rp 15.708 per dolar AS.
Beberapa analis berpendapat, adanya kemungkinan posisi suku bunga acuan The Federal Reserve (The Fed) atau Bank Sentral Asia yang tidak mengalami perubahan hingga akhir tahun, menjadi sentimen positif bagi rupiah.
BACA JUGA: Harga Emas Antam Melesat, Saat Tepat untuk Menjual
Namun, terjadinya kondisi geopolitik di Timur Tengah bisa berpengaruh pada perkembangan rupiah selanjutnya. (win)