KORANMANDALA.COM -Publik di tanah air patut bangga. Dalam waktu dekat, Indonesia memiliki fasilitas transportasi yang berkecepatan super ekspres, Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB).
Pasalnya, KCJB merupakan kereta cepat pertama yang hadir di wilayah Asia Tenggara. Pemerintah memproyeksikan KCJB aktif dan melayani masyarakat pada Agustus 2023.
Sebelum aktif, tentu saja, KCJB wajib melalui berbagai proses dan tahap. Satu di antaranya, uji coba. Bagaimana hasilnya?
Hasil uji coba, yang diikuti Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, lalu Budi Karya Sumadi, Menteri Perhubungan, termasuk Ridwan Kamil, Gubernur Jabar, dan beberapa petinggi PT Kereta Api Indonesia (KAI) (Persero) serta PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC), yang bergulir Kamis (22/6/2023), menunjukkan performa KCJB yang fantastis.
Bagaimana tidak, dalam uji coba itu, KCJB melesat sangat kencang, yakni maksmimum 385 kilometer per jam. Tentunya, KCJB hanya butuh waktu 30 menit untuk menempuh rute Stasiun Halim-Padalarang.
Baca juga: Siap-siap Saja, Kehadiran Peugeot Bisa Lebih Riuhkan Pasar Electric Bike
Sekitar pukul 10.37 WIB, Luhut Binsar Padjaitan dan rombongan tiba di Stasiun Tegalluar, Kabupaten Bandung. Tepat pukul 11.55 WIB, Luhut Binsar Padjaitan kembali meluncur ke Jakarta menggunakan KCJB.
“Benar. Saat uji coba, kami mencoba KCJB melaju dalam kecepatan maksimum, yaitu 385 kilometer per jam. Tapi, secara rata-rata, laju kecepatannya (KCJB) yaitu 355 kilometer per jam,” tandas Luhut Binsar Pandjaitan.
Luhut Binsar Pandjaitan mengiyakan bahwa, dalam uji coba yang berlangsung positif itu, rute Stasiun Halim-Padalarang hanya butuh waktu 30 menit. Sedangkan rute Halim-Tegalluar, sambungnya, yakni 45 menit.
Baca juga: Wuih, Saat Uji Coba, Laju KCJB Sangat Fantastis, 300 Kilometer per Jam!
Luhut Binsar Pandjaitan yang juga menunjau Depo Tegalluar, Kereta Cepat mengklaim bahwa meski KCJB melaju super-ekspres, perjalanan uji coba tetap nyaman.
Apabila resmi beroperasi 100 persen, KCJB melayani 68 perjalanan per hari. Estimasi okupansi penumpang KCJB, yang prediksi tarif tiketnya Rp 150-350 ribu, yakni rata-rata 600 orang.(*)