KORANMANDALA.COM – Selama beberapa hari terakhir, perkembangan rupiah tidaklah menggembirakan. Terbukti, akhir pekan ini, rupiah kembali bergerak negatif.
Pada penutupan transaksi antar-bank, Jumat, 23 Juni 2023 petang, rupiah tergelincir cukup signifikan, yakni sebanyak 58 poin. Efeknya, posisi rupiah berubah menjadi Rp 14.998 per dolar Amerika Serikat (AS).
Ini berarti, posisi rupiah lebih lemah daripada sebelumnya. Yaitu sebelumnya Rp 14.940 per dolar AS.
Sejumlah analis berpendapat, bahwa tergelincirnya rupiah karena adanya sejumlah sentimen.
Baca juga: Acungan Jempol Bagi Bio Farma, Bantu Nigeria Berupa Hibah 1,5 Juta Dosis Vaksin Pentavalen
Di antaranya, adanya kekhawatiran tentang resesi global sebagai efek putusan The Federal Reserve (The Fed) alias Bank Sentral AS, yang memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuannya.
Beberapa analis menilai, kenaikan suku bunga The Fed menyebabkan persentase potensi resesi global melebihi 50 persen.
Sentimen lainnya, yakni pergerakan ekonomi China yang belum menunjukkan geliatnya secara signifikan.(*)