KORANMANDALA.COM – Memasuki pekan terakhir Juni 2023, pergerakan rupiah kurang menggembirakan. Petang ini, rupiah kembali tergerus.
Pada sesi penutupan transaksi antar-bank, Senin, 26 Juni 2023 petang, rupiah terdegradasi 23 poin. Hal itu menimbulkan efek negatif bagi rupiah.
Efeknya, posisi rupiah menjadi Rp 15.021 per dolar Amerilka Serikat (AS).
Tergelincirnya rupiah itu berarti, petang ini, posisi mata uang Garuda lebih lemah daripada sebelumnya. Yakni Rp 14.998 per dolar AS.
Baca juga: Indonesia Tetap Seksi Bagi para Investor, Nilai Modal Asing Tetap Mewah
Pergerakan negatif rupiah juga terjadi tadi pagi, yakni pada pembukaan transaksi. Kala itu, rupiah terpeleset 42 poin. Akibatnya, tadi pagi, rupiah berada pada level Rp 15.040 per dolar AS.
Sejumlah analis menilai perkembangan negatif rupiah karena adanya kekhawatiran perkembangan ekonomi yang melambat.
Kondisi itu sebagai efek agresivitas The Federal Reserve (The Fed) alias Bank Sentral AS, yang mengisyaratkan, kembali menaikkan suku bunganya.(*)