KORANMANDALA.COM – Industri perbankan syariah nasional memang menunjukkan pergerakan positif. Hingga Juni 2023, market share perbankan syariah pada level 10,9 persen.
Agar performa dan kinerja perbankan syariah lebih bergeliat, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memiliki sebuah kiat. Yakni memperkuat permodalan.
Mengutip sejumlah sumber, Mirza Adityaswara, Wakil Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), menyatakan, memperkuat dan mengonsolidasikan permodalan merupakan strategi ampuh untuk pengembangan perbankan syariah.
Dia menegaskan, pihaknya berkomitmen untuk terus mengakselerasi dan memperkuat kinerja pembiayaan syariah, Trik lainnya, lanjut dia, yakni memperharmonis sinergi dengan berbagai pihak.
BACA JUGA: Geliatkan Syariah, OJK Gencarkan Inklusi Keuangan, Bidik Kalangan Ini: Santri
Tidak itu saja, beber dia, pihaknya pun menyiapkan sejumlah cara yang secara strategis, misinya, memperkokoh dan memperkuat daya saing perbankan syariah.
Cakupannya, ungkap dia, mengoptimalkan pembiayaan syariah berdasarkan permodalan yang terkonsolidasi. Lalu, sambungnya, penerapan tata kelola,
Kemudian, membentuk komite pengembangan keuangan syariah, serta optimalisasi dana sosial syariah.
BACA JUGA: OJK Segera Terbitkan Aturan Baru Suku Bunga Pinjaman Online
Dian Ediana Rae, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, menyampaikan, pihaknya ingin memperkuat ketahanan dan perluasan usaha perbankan syariah.
Caranya, tutur mantan Kepala Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan (KPw) Jabar ini, menggeber konsolidasi industri Bank Perekonomian Rakyat (BPR)-BPR syariah.
MIsalnya,. sebut dia, melakukan merger usaha BPR-BPR Syariah berdasarkan kepemilikan sama. Lalu, membangun holding group BPR-BPR Syariah berkepemilikan sama.
BACA JUGA: OJK Akui Industri Asuransi Masih Dirundung Sejumlah Persoalan, Apa Saja Ya?
Selain itu, ucap dia, juga mendukung terbentuknya anchor bank BPR-BPR Syariah pemerintah daerah. (win)