KORANMANDALA.COM – Setelah mengalami pergerakan yang stagnan, akhir pekan ini menjadi momentum cemerlang bagi rupiah. Mata uang Garuda ini bergelora lagi.
Pada penutupan transaksi antar-bak, Jumat 13 Oktober 2023, rupiah bergeliat 18 poin. Posisinya menjadi Rp 15.682 per dolar Amerika Serikat (AS), lebih perkasa daripada sebelumnya, Rp 15.700 per dolar AS.
Padahal, tadi pagi, ketika pembukaan transaksi, rupiah sempat bergerak lemah. Kala itu, rupiah terkoreksi 28 poin atau menjadi Rp 15.728 per dolar AS.
Namun, keperkasaan rupiah tidak terjadi pada sesi akhir perdagangan kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia (BI).
BACA JUGA: Terus Bergeliat, Perbankan Syariah Nasional Punya Aset Bernilai Ribuan Triliun Rupiah
Hasil akhir perdagangan kurs JISDOR BI menunjukkan, rupiah terkoreksi menjadi Rp 15.709 per dolar AS, lebih lemah tujuh poin daripada sebelumnya, Rp 15.702 per dolar AS.
Mengutip sejumlah sumber, Ibrahim Assuaibi, Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, berpendapat, keperkasaan rupiah terjadi karena perkembangan inflasi konsumen AS periode September 2023 melebihi ekspektasi. (win)