KORANMANDALA.COM – Bergulirnya program dekarbonisasi atau Net Zero Emision (NZE) yang ditargetkan pemerintah tercapai pada 2060, membuat banyak korporasi dan industri beramai-ramai mengembangkan pola The Green Economy alias ekonomi hijau.
Satu di antaranya, perbankan ternama, PT Bank DBS Indonesia. Apa buktinya?
Dalam keterangannya kepada KoranMandala.com, Executive Director Treasury & Markets PT Bank DBS Indonesia, M Suryo Mulyono, mengemukakan, hingga kini, pihaknya aktif mendukung program The Green Economy, utamanya, pada sektor jasa keuangan.
Caranya, menggelontorkan kredit atau pembiayaan berkelanjutan.
BACA JUGA: Selurkan Pembiayaan Puluhan Triliun Rupiah, Perbankan Syariah Terus Bergairah
“Kami berupaya agar tampil sebagai The Agent of Change sekaligus pro-aktif mewujudkan ekonomi hijau di Indonesia,” lata M Suryo Mulyono.
Agar target NZE 2060 tercapai, sambungnya, pihaknya memiliki beberapa pilar program keberlanjutan. Yaitu, ucap dia, The Responsible Banking, The Responsible Business Practice, dan The Impact Beyond Banking.
Implementasi ketiga pilar itu, ungkap dia, melalui berbagai strategi kolaboratif. Misalnya, yang termasuk pilar The Responsible Banking yakni penyaluran kredit berkelanjutan.
BACA JUGA: Bank BJB-TNI AD Kian Harmonis, Perbarui Kerjasama, Ini Bentuknya
“Akhir 2022, nominal penyaluran pembiayaan berkelanjutan yang merupakan hasil sinergi dengan sejumlah korporasi swasta dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yaitu Rp 5,5 triliun,” urainya.
Pada pilar ini pun, ucapnya, pihaknya mengaktifkan The Green Savings, produk dana simpanan melalui aplikasi Digibank by DBS.
Teknis The Responsible Business Practice, terangnya, yaitu pihaknya berupaya mengurangi emisi karbon pada lingkungan kerja.
BACA JUGA: Bank BJB Buka Peluang Bagi Siapa pun Miliki ORI024?, Caranya?
Jurusnya, tuturnya, penerapan pola paperless dam tenaga surya pada beberapa cabang, termasuk pola pengelolaan sampah, The Zero Waste to Landfill.
Sedangkan The Impact Beyond Banking, ungkapnya, berupa pilar yang mendukung perkembangan sektor Usaha Mikro-Kecil-Menengah (UKKM). (win)