KORANMANDALA.COM – Mata uang masing-masing negara bisa dipakai sebagai ganti mata uang dolar di perdagangan internasional.
Pernyataan tersebut ditekankan Presiden Brazil Luiz Inácio Lula Da Silva.
Dedolarisasi berlangsung di dunia semakin cepat sejak Presiden Amerika Serikat Joe Biden memutuskan menjatuhkan sanksi besar-besaran atas Rusia akibat perang Ukraina.
Baca juga: 1,3 Miliar Manusia Diperkirakan Terancam Diabetes Pada 2050
Langkah buat menemukan valuta lain sebagai ganti dolar Amerika dituntut Luiz Inácio Lula Da Silva.
Sebab hal itu bisa menuntaskan dominasi dolar Amerika di perdagangan dunia. Demikian dikutip dari laporan CGTN.
Luiz Inácio Lula Da Silva melemparkan seruan tersebut dalam KTT dengan “Perjanjian Finansial Baru Dunia” yang digelar di Paris Prancis dan dipimpin Presiden Emmanuel Macron dan dihadiri pemimin lebih dari 60 negara dunia serta organisasi internasional.
Baca juga: Operasi Penambangan Kripto Dibongkar di Libya Yang Listrik dan Internetnya Tak Stabil
Dia menyatakan,“Mengapa kita harus memakai mata uang dolar dalam perniagaan antara Brazil dengan Argentina alih-alih mata uang masing-masing? Mengapa kita juga memakai dolar dalam perniagaan antara Brazil dengan Tiongkok alih-alih mata uang kita sendiri.”
Pada April 2023 Luiz Inacio Lula Da Silva menyokong mata uang bersama dibentuk perdagangan negara-negara anggota BRICS.
Tiongkok dan Brazil mengabaikan dolar sebagai perantara dengan bersepakat memakai mata uang masing-masing pada bulan Maret 2023.
Baca juga: Pakar PBB: Pelanggaran Junta Myanmar Harus Diminta Pertanggungjawaban Oleh ASEAN
Sedangkan Rusia dan Iran menyatakan akan memakai mata uang digital untuk perdagangan internasional.(*)