KORANMANDALA.COM – Dalam dunia penerbangan, delay alias keterlambatan jadwal penerbangan merupakan hal yang sangat tabu. Namun, kali ini, maskapai penerbangan swasta ternama, Lion Air, yang mengalaminya.
Belum lama ini, Lion Air JT 789 rute Jayapura-Manokwaro, mengalami delay. Efeknya, selama berjam-jam, perjalanan ratusan penumpang harus rela tertunda.
Bahkan, di antara ratusan penumpang itu, ada anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI).
Informasinya, delay Lion Air JT 789 selama 9 jam itu menyebabkan Ahmad Doli Kurnia, Ketua Komis II DPR RI, geram dan kecewa atas pelayanan Lion Air.
BACA JUGA: Akhir Oktober 2023, BIJB Layani Penerbangan Komersial, Satu Rutenya ke Kuala Lumpur
Dalam keterangan tertulisnya, Ahmad Doli Kurnia berkata, “Saya menyampaikan ini mewakili sekitar 215 orang penumpang Lion Air. Seharusnya, kami terbang pada Sabtu, 14 Oktober 2023 siang dari Jayapura ke Manokwari,”.
Menanggapi delay itu, Danang Mandala Prihantoro, Corporate Communications Strategic of Lion Air, berkilah, ada beberapa faktor eksternal yang menjadi penyebab pihaknya menunda penerbangan JT 789.
“Di antaranya, kecepatan angin pada Bandar Udara (Bandara) Rendani Manokwari. Tiupan angin yang mencapai 28 knot pada bandara itu tidak sesuai syarat keselamatan penerbangan,” dalihnya.
BACA JUGA: Kebut Pemanfaatan Bioavtur, PT Pertamina Siagakan Infrastruktur Penunjang
Melihat hal itu, tegas dia, karena memprioritaskan keselamatan, pihaknya memutuskan menunda penerbangan JT 789.
Selain itu, tambahnya, ada juga kendala teknis. Satu komponen pesawat harus mengalami perbaikan, meski sebelum take-off, pihaknya melakukan pengecekan secara saksama (pre-flight chekc).
Perbaikan itu pun, kilahnya sebagai upaya pihaknya agar perjalanan tetap aman. “Safety first menjadi prinsip utama dan prioritas kami,” tegasnya.
Agar rute perjalanan Jayapura-Manokwari berlangsung, pihaknya mendatangkan armada dari beberapa bandara lain. Di antaranya, Manado atau Makassar. (win)