KORANMANDALA.COM – Ketersediaan dan pasokan komoditas pangan, khususnya beras, merupakan hal krusial. Namun, apabila berbicara stok dan distribusi beras, publik Jabar bisa lebih tenang.
Penyebabnya, Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) Kantor Wilaya Jabar mengklaim bahwa stok dan distribusi beras dalam kondisi aman.
Pada sela-sela Gerakan Pangan Murah di areal Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Jabar, Jalan Ir H Djuanda 358, Kota Bandung, Pemimpin Perum Bulog Kanwil Jabar, M. Attar Rizal, menegaskan, saat ini, volume stok beras Jabar yakni sebanyak 147 ribu ton.
“Terdiri atas 79 ribu ton beras operasional. Sisanya, sekitar 58 ribu ton, segera masuk gudang-gudang kami,” tegas M Attar Rizal.
BACA JUGA: Soal Beras Sintentis, Bulog Garansi Beras Impor Aman!
Proses distribusinya, program SPHP maupun Bantuan Pangan Pemerintah, lanjut dia, juga tidak mengalami kendala. Karena itu, sambungnya, demi stabilitas harga beras, pihaknya terus menggulirkan Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) hingga akhir 2023.
Tentang SPHP, tuturnya, hingga kini, pihaknya menggelontorkan 72.633 Ton beras SPHP. Sasaran pendistribusiannya, jelasnya, yakni para pedangan pasar tradisional. Harga jualnya kepada konsumen, ucapnya, maksimum Rp 10.900 per kilogram.
Di wilayah kerjanya, ungkap M Attar Rizal, titik pelaksanaan GPM tersebar pada 21 lokasi.
BACA JUGA: Jalur Selatan Jawa Normal Lagi, Kereta Pertama yang Melintas dari Bandung: Lodaya
Komoditasnya, sebut dia, selain beras SPHP, juga beras medium, beras premium, minyak goreng, ula pasir Manis Kita, daging beku, tepung terigu, tepung beras, dan lainnya.
Khusus Program Bantuan Pangan, yang pagu setiap bulannya 41.493 ton beras, M Attar Rizal mengklaim bahwa pendistribusiannya sangat lancar. Terbukti, beber dia, alokasi September 2023, tuntas 100 persen.
Sedangkan realisasi pendistribusian beras periode Oktober 2023, imbuhnya, pada posisi 93,7 persen. (win)