KORANMANDALA.COM – Menjalin kerja sama yang kuat dan harmonis bisa menjadi trigger bagi setiap korporasi untuk lebih menggeliatkan performa bisnisnya. Itu pun berlaku bagi PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) (Persero).

Terkini, PT PLN (Persero) memperkuat sinergi dengan China. Itu terjadi setelah PT PLN (Persero) meneken perjanjian kerja sama dengan sembilan industri asal Negeri Tembok Besar tersebut.

Kerja sama itu terealisasi pada sela-sela kunjungan Presiden Republik Indonesia (RI), Joko Widodo ke China untuk bertemu Presiden negara raksasa Asia Timur tersebut, Xi Jinping.

Perjanjian antara PT PLN (Persero) dan korporasi-korporasi China itu, di antaranya, menggarap The Clean Energy, yakni The Newable & Renewable Energy.

BACA JUGA: Sip, Publik Jabar Bisa Lebih Tenang, Stok dan Distribusi Beras Aman

Penggarapan itu dijalin PT PLN (Persero) dengan dua korporasi jumbo China yang terangkum dalam agenda The Indonesia Indonesia-China Business Forum (ICBF) di Beijing.

Tidak hanya soal The Newable & Renewable Energy, PT PLN (Persero) pun menggarap sektor-sektor lainnya.

Misalnya, ekspor-impor, keuangan, investasi, teknologi, dan lainnya. Nominal kerja samanya fantastis, yaitu melebihi 54 miliar dolar Amerika Serikat (AS).

BACA JUGA: 5 Fakta Kereta Anjlok KA Argo Semeru dan Terserempet KA Argo Wilis di Kulon Progo, Ada Gerbong Suite Class yang Baru Saja Diresmikan

Kolaborasi sektor-sekot itu, PT PLN (Persero) jalin antara lain dengan The Export-Import Bank of China, Sinosure, Bank of China, Industrial and Commercial Bank of China, State Development & Investment Corporation Limited, Huawei Tech Investment, dan China Energy International Group.

Darmawan Prasodjo, Direktur Utama PT PLN (Persero), menyampaikan, kolaborasi dengan korporasi-korporasi jumbo China memperkuat  Indonesia-China.

Kerja sama ini pun, ujarnya, juga mencakup studi bersama pemanfaatan The Newable & Renewable Energy.

BACA JUGA: Jalur Selatan Jawa Normal Lagi, Kereta Pertama yang Melintas dari Bandung: Lodaya

Contohnya, sebut dia, pihaknya bersinergi dengan investor China, Trina Solar dalam skema joint venture bersama Sinar Mas, dan Agra Surya Energi.

Bentuknya, membangunan manufaktur sel dan panel surya terbesar se-Indonesia.

Tujuannya, optimalisasi Solar Cell atau Energi Surya yang kapasitasnya 207 Giga Watt (GW). Lokasinya, Kawasan Industri Kendal, Jateng.

BACA JUGA: Marak Rumor tentang Beras Sintetis, Dirut Bulog Berkomentar, Apa Katanya?

Tidak itu saja, tambahnya, cakupan lainnya berupa penyimpanan tenaga listrik, integrasi jaringan listrik dan The Smart Networ Management (SNM) atau manajemen jaringan cerdas. (win)

Sumber:

Editor: Erwin Adriansyah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Exit mobile version