KORANMANDALA.COM – Belum lama ini, sejumlah perjalanan kereta, khususnya rute selatan Jawa, terpaksa mengalami pengalihan.
Pasalnya, pada petak Lintas Jalur Stasiun Sentolo-Wates Kabupaten Kulon Progra Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), terjadi sebuah insiden. Yakni anjloknya Argo Semeru.
Sebagai upaya pengungkapan, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menindaklanjuti anjloknya Argo Semeru. Caranya, membentuk tim investigasi.
Mengutip beberapa sumber, selain menginvestigasi, Kemenhub pun mengerahkan petugas tanggap darurat untuk mengevakuasi para penumpang kereta jarak jauh tersebut.
Dalam keterangannya, Risal Wasal, Direktur Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kemenhub, menyatakan, pihaknya turut aktif menormalisasikan ruas jalur yang menjadi lokasi anjloknya Argo Semeru.
Caranya, mengerahkan alat berat dan lokomotif penolong, termasuk mengaktifkan Kereta Luar Biasa (KLB) untuk mengevakuasi para penumpangnya.
Pihaknya pun, sambung dia, bersinergi dengan Tim Tanggap Darurat. Koordinasi itu, jelasnya, untuk memastikan bahwa insiden itu tidak menimbulkan korban sekaligus menginvestigasinya.
BACA JUGA: Jalur Selatan Jawa Normal Lagi, Kereta Pertama yang Melintas dari Bandung: Lodaya
Kronologs insiden itu diawali oleh anjloknya Argo Semeru pada Kilo Meter (KM) 520 + 14, petak lintas antara Stasiun Sentolo-Wates, 17 Oktober 2023 pukul 13.15 WIB.
Sekitar sepuluh menit berikutnya, Argo Semeru tertemper Argo Wilis, yang melaju dari arah barat. Efeknya sangat fatal. Dua jalur pada petak lintas itu tidak bisa dilalui kereta apa pun.
Kabarnya, insiden itu menyebabkan tiga orang terluka ringan. Ketiganya ditangani tim kesehatan PT Kereta Api Indonesia (KAI) (Persero) Daerah Operasional (Daop) 6 Yogyakarta, yang juga mengabarkan bahwa tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. (win)