KORANMANDALA.COM – Upaya-upaya pemenuhan kebutuhan pangan, khususnya, beras, terus digulirkan pemerintah melalui lembaga-lembaganya, termasuk Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog). Satu caranya, yakni importasi beras asal China.
Berkenaan dengan importasi beras asal China, Budi Waseso, Direktur Utama (Dirut) Perum Bulog berkomentar lagi.
Mengutip beberapa sumber, Buwas, sapaan akrabnya, menyatakan, rencana impor 1 juta ton beras asal China terealisasi seandanya Cadangan Beras Pemerintah (CBP) belum bisa memenuhi kebutuhan nasional.
Mantan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) itu menuturkan, negara-negara yang menjadi pemasok beras, sebutnya, yaitu Thailand, Vietnam, Kamboja, Myanmar, dan Pakistan.
BACA JUGA: Sip, Publik Jabar Bisa Lebih Tenang, Stok dan Distribusi Beras Aman
Namun, di antara negara-negara itu, kata Buwas, China yang punya kesepakatan dengan Indonesia. ini berarti, lanjutnya, Indonesia punya stok cadangan beras sebanyak 1 juta ton.
Kesepakatan impor beras asal China itu tertuang oleh penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) oleh Erick Thohir, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan pemerintah China pada ajang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Belt Road Forum (BRF) III 2023.
Bukan tanpa maksud dan rencana terjadinya kesepakatan dengan China soal impor beras.
BACA JUGA: Usut Anjloknya Argo Semeru, Ini Tindak Lanjut Kemenhub, Ada yang Terluka?
Tujuan kerja sama itu, terangnya, memperkuat dan memperkokoh ketersediaan beras nasional sekaligus mengendalikan harga jualnya. (win)