KORANMANDALA.COM – Bagi PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) (Persero), turut mengakselerasi tercapainya target program dekarbonisasi alias Net Zero Emision (NZE) 2060 menjadi keniscayaan.
Karena itu, PT PLN (Persero) menyiapkan beragam cara dan strategi agar agenda dekarbonisasi lebih terakselerasi. Satu caranya, yaitu penerapan pola Co-Firing.
Terbukti, Co-Firing termasuk jurus ampuh PT PLN (Persero) untuk menyukseskan dan mengakselerasi pengurangan emisi karbon.
Melalui penerapan Co-Firing, hingga September 2023, PT PLN (Persero) sukses menurunkan emisi karbon sebanyak 717.616 ton karbon dioksida (CO2).
BACA JUGA: Tok, BCA Terkena Sanksi OJK, Wajib Setor Denda Rp 100 Juta, Ini Biang Keladinya
Selain itu, pola Co-Firing pun membuat korporasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sektor ketenagalistrikan ini sukses memproduksi The Clean Energy sebanyak 718.458 Mega Watt hour (MWh).
Implementasi Co-Firing yang dikembangkan PT PLN (Persero) yaitu melalui pemanfaatan 668 ribu ton biomassa sebagai pengganti batu bara secara optimal pada 41 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).
Darmawan Prasjodjo, Direktur Utama PT PLN (Persero), Kamis 19 Oktober 2023, menyampaikan, Co-Firing menunjukkan betapa seriusnya korporasi Merah Putih itu mengakselerasi transisi energi.
BACA JUGA: Gairahkan Energi Hijau, PLN Butuh Dana Bernilai Super Mewah
Target pemanfaatan biomassa pada 2023 demi mengurangi emisi karbon, sebut dia, yaitu 1,08 juta ton. Bahkan, cetusnya, pihaknya memperbesar kapasitas pemanfaatkan biomasa menjadi 10,2 juta ton pada 2025.
Ada target lain dalam pemanfaatan biomassa pun dana pola Co-Firing, sambungnya, yakni kapasitas produksi The Green Electriciy.
“Hingga Desember 2023, target produksi listrik hijau yakni 942 ribu MWh. Angka itu demi tercapainya target dekarbonisasi sebanyak 954 ribu ton CO2 pada tahun ini,” papar Darmawan Prasjodjo.
Agar terjadi percepatan transisi energi hijau, Darmawan Prasodjo menegaskan, pihaknya menambah pengimplementasian Co-Firing pada PLTU.
Saat ini, penerapan Co-Firing pada 41 unit PLTU. Pada 2025, imprelemtasi Co-Firing pada 52 PLTU. (win)