KORANMANDALA.COM – Bagi sektor perbankan, baik konvensional maupun syariah, perkembangan penyaluran kredit atau pembiayaan menjadi strategi krusial. Itu pun berlaku bagi PT Bank Pembangunan Daerah Jabar-Banten Syariah alias bank bjb syariah (bjbs).
Adang A Kunandar, Direktur Utama bank bjb syariah, optimistis bahwa hingga Desember 2023, pihaknya siap menyalurkan pembiayaan yang masif, yakni Rp 8,67 triliun.
Proyeksi penyaluran pembiayaan hingga Desember 2023 itu, terangnya, secara tahunan, lebih banyak 16,49 persen. Semester I 2022, beber dia, realisasi pembiayaan yakni Rp 7,44 triliun.
“Prediksi kami, pembiayaan perbankan syariah pada tahun ini berkembang 16-17 persen secara tahunan. Penopangnya pembiayaan beberapa sektor. Yaitu, konsumsi, modal kerja, investasi, dan kredit produktif,” papar mantan Pemimpin Divisi Corporate Secretary PT Bank Pembangunan Daerah Jabar-Banten Tbk (Perseroda) alias bank bjb tersebut.
BACA JUGA: Tok, BCA Terkena Sanksi OJK, Wajib Setor Denda Rp 100 Juta, Ini Biang Keladinya
Melalui jalinan kemitraan dengan berbagai pihak, Adang A Kunandar berkeyakinan, bahwa pihaknya bisa menorehkan performa dan kinerja positif.
Dasar optimisme lainnya, ungkap Adang A Kunandar, pencapaian anak usaha bank bjb ini mencatat kinerja gemilang hingga semester I 2023.
Secara total, sebut dia, hingga Juni 2023, nilai pembiayaan yang pihaknya salurkan pada level Rp 8,07 triliun, berkembang 17,5 persen secara tahunan.
BACA JUGA: Kerja Keras Berujung Manis, bjb syariah Raih IDX Anugerah Inovasi Indonesia
Hingga akhir tahun 2023, bank bjb syariah menargetkan penyaluran pembiayaan sebesar Rp8,67 triliun meningkat 16,49 persen secara year on year dari tahun sebelumnya sebesar Rp7,44 triliun.
Porsi terbesar, tambahnya, yakni pembiayaan konsumer, yakni 65,18 persen.
Kemudian, imbuhnya, segmen non-Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) produktif, yaitu 21,38 persen.
“Sedangkan pembiayaan sektor UMKM produktif, kontribusinya 13,43 persen,” sebut Adang A Kunandar.
BACA JUGA: Bank BJB-TNI AD Kian Harmonis, Perbarui Kerjasama, Ini Bentuknya
Gacornya penyaluran pembiayaan itu, ucap Adang A Kunandar, juga berkat penerapan sistem digital berbasis teknologi, yang menjadi penopang fee based income. (win)