KORANMANDALA.COM – Harga sejumlah kebutuhan bahan pokok masyarakat (kepokmas) seperti beras dan sayuran mengalami kenaikan. Dengan kenaikan harga ini, sejumlah pedagang di Pasar Kosambi, Kota Bandung mengeluh.
Seorang pedagang beras, Rahmat Kurnia mengatakan, kenaikan harga beras sejak Juli 2023 berkisar dari Rp200 hingga Rp1.000. Kenaikan itu, kata Rahmat, begitu besar bagi para pedagang maupun pembeli.
“Kenaikan itu per minggu bisa Rp200 sampai Rp1.000 lah,” kata Rahmat pada Jumat, 20 Oktober 2023.
Saat ini, harga beras kualitas medium mencapai Rp12.000 per kilogram, kualitas premium Rp14.000 per kilogram. Akibat kenaikan itu, Rahmat mengalami penurunan omzet yang cukup signifikan, dari 50 pembeli setiap hari, kini menjadi 30 orang saja.
Baca Juga: Wabup Cirebon: Pasar Desa Losari Kidul Terbersih dan Berstandar SNI
Rahmat pun menyiasati kondisi ini dengan mengurangi stok beras sekitar 20 sampai 30 persen. Biasanya, menyetok 2 ton setiap bulan, kini hanya 1,5 ton.
“Ya, menurun sampai 20-30 persen lah,” kata dia.
Dia menambahkan, kenaikan harga beras ini disebabkan oleh faktor cuaca yang kemungkinan sampai awal 2024. Rahmat hanya bisa pasrah akan kenaikan harga yang membuat dagangannya sepi.
Baca Juga: Amanda Manopo Tolak Tawaran Pihak Produsen untuk Kembali Main di Sinetron Ikatan Cinta: Seperti Dipenjara
“Kemarau El Nino sangat panjang. Ya, saya dengar dari berita sampai awal 2024,” kata dia menambahkan.
Sementara itu, pedagang sayur di Pasar Kosambi, Imas mengungkapkan, harga sayur-mayur seperti cabai, wortel, buncis, mentimun hingga jahe, juga mengalami kenaikan harga. Kenaikan ini terjadi sejak beberapa bulan yang lalu.
“Cabai rawit merah 1 kg sekarang Rp60.000, buncis biasa 1 kg Rp20.000 sekarang Rp24.000, wortel naik ke Rp16.000, mentimun Rp14.000. Jahe susah barangnya, biasa Rp20.000 sekarang jadi Rp40.000. Laos juga naik,” ungkap Imas.