KORANMANDALA.COM – Hingga kini, tidak sedikit masyarakat yang batal berangkat karena tertinggal oleh keberangkatan transportasi umum, semisal kereta.
Kondisi itu, yang konon, dialami 31 orang penumpang Whoosh. Kabarnya, ke-31 orang penumpang batal menjajal super-ekspresnya Whoosh karena aktivasi kereta Feeder yang mengalami gangguan teknis.
Nah, bagi penumpang Whoosh yang tertinggal karena unsur ketidaksengajaan, PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) memberikan kompensasi.
Seperti apa bentuk kompensasi itu?
BACA JUGA: Rute Internasional Garuda Bergairah, Volume Penumpangnya Hampir Capai 900 Ribu Orang
Eva Chairunisa, Corporate Secertary PT KCIC, mengiyakan adanya kompensasi bagi penumpang Whoosh apabila tertinggal karena ketidaksengajaan.
“Kompensasinya, kami memperkenankan para penumpang yang tertinggal karena ketidaksengajaan pada jadwal perjalanan Whoosh selanjutnya. Para penumpang tidak perlu membeli tiket lagi,” papar Eva Chairunisa, Jumat 20 Oktober 2023.
Selain itu, ujar Eva Chairunisa, selama menunggu jadwal keberangkatan berikutnya, pihaknya pun menyediakan snack serta minuman.
BACA JUGA: Berapa Sih Volume Penumpang Whoosh yang Sebenarnya? Ini Catatan KCIC
Akan tetapi, seandainya para penumpang menolak melanjutkan perjalanan, Eva Chairunisa menegaskan, para penumpang bisa membatalkan tiket perjalanan pada loket stasiun dan menerima pengembalian biaya tarif 100 persen.
Bicara soal aktivasi Whoosh, mantan Mantan Manager Hubungan Masyarakat (Humas) PT KAI (Persero) Daerah Operasional (Daop) 1 Jakarta ini menegaskan, pihaknya memprioritaskan pola One Time Performing (OTP) alias ketepatan waktu 100 persen.
Artinya, jelas Eva Chairunisa, keberangkatan Whoosh sangat sesuai dan tepat waktu. Jadi, tidak ada toleransi beberapa menit bagi penumpang yang mengalami keterlambatan.
BACA JUGA: Beberapa Rute Perjalanan Masih Terlambat, Kereta Mana Sajakah?
“Tapi, sekali lagi, seandainya keterlambatan para penumpang itu karena unsur ketidaksengajaan, kami siapkan kompensasinya,” tegas wanita berjilbab ini.
Agar insiden tertinggalnya penumpang Whoosh tidak terulang, Eva Chairunisa menyampaikan, pihaknya mengintensifkan koordinasi dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI) (Persero).
Misalnya, ucap dia, menyiapkan satu trainset kereta feeder cadangan yang standby di Stasiun Bandung. (win)