KORANMANDALA.COM – Perkembangan rupiah selama beberapa hari terakhir tidak menggembirakan. Bahkan pergerakan negatif rupiah masih berlanjut pada akhir pekan ini.
Faktanya, pada penutupan transaksi antar-bank, Jumat 20 Oktober 2023 petang, rupiah terkulai lagi. Mata uang Garuda ini terkontraksi cukup signifikan.
Petang ini, rupiah menempati level Rp 15.873 per dolar Amerika Serikat (AS). Posisi rupiah tersebut lebih lemah 58 poin daripada sebelumnya, yaitu Rp 15.815 per dolar AS.
Kondisi rupiah yang sama juga terjadi pada penutupan perdagangan Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia (BI).
BACA JUGA: Jelang Akhir Pekan, Rupiah Alami Pergerakan Negatif, Ini Jadi Pemicunya
Sesi akhir perdagangan kurs JISDOR BI hari ini menunjukkan, rupiah terkoreksi menjadi Rp 15.856 per dolar AS. Ini berarti, posisi rupiah tersebut tidak lebih baik daripada sebelumnya, Rp 15.838 per dolar AS.
Beberapa analis berpendapat, konflik Palestina-Israel masih menjadi sentimen negatif pergerakan rupiah.
Apabila kondisinya terus berlanjut, hal itu bisa menyebabkan harga jual sejumlah komoditas menjadi mahal dan buying power masyarakat menjadi lemah.
BACA JUGA: Marc Klok Tidak Sabar Ingin Segera Jajal Borneo FC
Sentimen lainnya, ada isyarat bahwa The Federal Reserve (The Fed) alias Bank Sentral AS, memberlakukan suku bunga tinggi. (win)