KORANMANDALA.COM – Memasuki pekan terakhir Oktober 2023, perkembangan rupiah tetap tidak menggembirakan. Petang ini, posisi rupiah kembali melorot
Pada penutupan transaksi antar-bank, Senin 23 Oktober 2023 petang, rupiah tergelincir cukup signifikan. Posisinya berubah menjadi Rp 15.994 per dolar Amerka Serikat (AS).
Angka terbaru itu menunjukkan bahwa posisi rupiah pada petang ini lebih lemah 61 poin daripada sebelumnya. Yakni Rp 15.873 per dolar AS.
Pergerakan negatif rupiah juga terjadi pada sesi akhir perdagangan kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia (BI).
BACA JUGA: Jreeeng, The New Honda Civic Hybrid Siap Mengaspal di AS
Berdasarkan penutupan perdagangan kurs JISDOR BI hari ini, rupiah terpelanting 87 poin atau menjadi Rp 15.943 per dolar AS. Posisi rupiah berdasarkan kurs JISDOR BI yaitu Rp 15.856 per dolar AS.
Lalu, apa yang menyebabkan rupiah terpuruk lagi?
Mengutip sejumlah sumber, Ibrahim Assuaibi, Direktur PT. Laba Forexindo Berjangka, menjelaskan, konflik Palestina-Israel masih menjadi pemicu pergerakan negatif rupiah.
BACA JUGA: Rupiah Masih Terkulai, Pergerakannya Masih Negatif
Senada dengan Ibrahim Assuaibi, analis lainnya, Ariston Tjendra menuturkan, konflik itu masih menjadi sentimen negatif bagi rupiah.
Sentimen negatif lainnya yakni adanya antisipasi pelaku pasar tentang kemungkinan penetapan suku bunga tinggi oleh The Federal Reserve (The Fed) alias Bank Sentral AS.
Terlebih, inflasi AS masih belum sesuai target, yakni pada level 2 persen. (win)