KORANMANDALA.COM – Memasuki pertengahan pekan perdana Juli 2023, perkembangan rupiah tidaklah menggembirakan, Penyebabnya, posisi mata uang Garuda tergelincir.
Pada penutupan transaksi antar-bank, Rabu, 5 Juli 2023 petang, rupiah terpeleset. Posisinya drop 23 poin.
Akibatnya, petang ini, rupiah berada pada level Rp 15.018 per dolar Amerika Serikat (AS). Ini berarti, posisi rupiah tersebut lebih lemah daripada sebelumnya, yaitu Rp 14.995 per dolar AS.
Sinyal tergelincirnya rupiah, sebenarnya, terjadi sejak tadi pagi, yakni pada pembukaan transaksi. Kala itu, rupiah tergerus 19 poin. Efeknya, posisi rupiah menjadi Rp 15.014 per dolar AS.
Baca juga: PT Wings Group Indonesia Buka 3 Lowongan Kerja untuk Supervisor, Berikut Posisi Persyaratan Lokernya
Namun, perkembangan kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia (BI) justru menggembirakan. Kurs rupiah berdasarkan kurs JISDOR BI menggeliat.
Pada penutupan perdagangan kurs JISDOR BI petang ini menunjukkan, rupiah bergairah menjadi Rp 15.013 per dolar AS. Otomatis, pergerakan itu menyebabkan posisi rupiah lebih perkasa daripada sebelumnya, yaitu Rp 15.018 per dolar AS.
Sejumlah pengamat berpendapat, ada beberapa hal yang menyebabkan pergerakan rupiah loyo. Di antaranya, fokus ekonomi global tertuju pada hasil pertemuan The Federal Reserve (The Fed) atau Bank Sentral AS berkenaan dengan suku bunga.(*)