KORANMANDALA.COM – Setelah terhantam wabah Covid-19, perlahan tapi pasti, perekonomian Jabar terus bergeliat dan bergairah. Satu indikatornya tercermin pada penyaluran kredit perbankan.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kantor Regional (KR) 2 Jabar, menginformasikan, secara kumulatif, penyaluran kredit atau pembiayaan perbankan di tatar Pasundan, hingga Agustus 2023, bernominal Rp 560,6 triliun.
“Nilai (kredit-pembiayaan) itu mengalami pergerakan positif 7,41 persen secara tahunan,” kata Indarto Budiwitono, Kepala OJK KR 2 Jabar, Rabu, 25 Oktober 2023.
Porsi market share terbesar, lanjutnya, yakni Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Persentasenya, ujar alumnus Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 5 Bandung ini, yaitu 26,4 persen.
Terbesar berikutnya, kata Indarto Budiwitono, adalah perdagangan dan pembiayaan multi-guna, masing-masinng 18,5 persen serta 17,51 persen.
Tidak hanya gacornya menyaluran kredit, perbankan pun sukses menjaga stabilitas keuangan. Terbukti, ucap mantan atlet pencak silat ini, perbankan Jabar berhasil menjaga posisi Loan to Deposit Ratio (LDR) pada level 90,98 persen.
“Tidak hanya LDR, rasio NPL (Non-Performing Loans) gross pun dalam posisi yang positif, yakni 3,63 persen,” tutur Indarto Budiwitono.
BACA JUGA: Agar Bisnis Asuransi Lebih Kokoh dan Sehat, OJK Punya Rumus Baru, Road Map 2023-2027
Tidak hanya penyaluran kredit, pada Agustus 2023, perbankan Jabar pun mencatat perkembangan positif Dana Pihak Ketiga (DPK).
Secara tahunan, sebutnya, pada Agustus 2023, DPK Jabar bergeliat 2,97 persen atau menjadi Rp 649,2 triliun.
“Tabungan menjadi porsi tebarnyak, yaitu 46,40 persen.. Sisanya deposito dan giro, masing-masing 33,71 persen serta 19,89 persen,” ujar Indarto Budiwitono. (win)