KORANMANDALA.COM – Selama beberapa hari terakhir, perkembangan rupiah kurang menggembirakan. Terbukti, pada akhir pekan perdana Juli 2023, rupiah bergerak lesu.
Pada penutupan transaksi antar-bank. Jumat, 7 Juli 2023, rupiah mengalami pergerakan negatif. Mata uang Garuda tergelincir signifikan.
Petang ini, rupiah tergelincir 86 poin. Otomatis, pergerakan negatif itu menempatkan rupiah pada level Rp 15.142 per dolar Amerika Serikat (AS).
Ini berarti, posisi rupiah tersebut tidak lebih baik daripada sebelumnya. Yaitu, Rp 15.056 per dolar AS.
Baca juga: Industri Film Terus Bergeliat, Cinema XXI Raup Laba Fantastis, Sebanyak Ini Nominalnya
Beberapa analis berpendapat, pergerakan negatif rupiah ini karena adanya beberapa sentimen.
Di antaranya, data tenaga kerja AS yang rencananya segera rilis, sebagai dampak perkembangan suku bunga acuan The Federal Reserve (The Fed) alias Bank Sentral AS.
Sentimen lainnya, fokus pelaku pasar tertuju data penggajian AS pada sektor non-pertanian di AS.
Baca juga: Berminat Jadi Pemilik Cinema XXI? Beli Sahamnya, Harganya Rp 288 per Lembar
Pada Juni 2023, data tenaga kerja AS bertambah 225 ribu orang. Jumlah pertambahan itu lebih sedikit daripada Mei 2023, yakni 339 ribu orang.(*)