KORANMANDALA.COM – Berkat berbagai cara dan strategi yang tepat, kinerja korporasi-korporasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN), semakin bersinar.
Secara konsolidasi, korporasi-korporasi BUMN meraup laba bersih bernilai masif. Angkanya ratusan triliun rupiah.
Mengutip beberapa sumber, Erick Thohir, Menteri BUMN, menyampaikan, pada Semester I 2023, secara konsolidasi, total laba bersih BUMN pada level Rp 183,9 triliun.
“Nilai itu mengalami perkembangan 12,9 persen secara tahunan,” ungkap mantan pemilik Chief Executive Offiecer (CEO) peraih 19 gelar Scudetto Lega Calcio Serie A, Inter Milan, terserbut, Rabu 25 Oktober 2023.
BACA JUGA: Gantikan Syahrul Yasin Limpo, Andi Amran Sulaiman Fokus pada Komoditas-komoditas Pangan Ini
Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PB PSSI) ini melanjutkan, secara kumulatif, selama 2022, BUMN meraup laba bersih Rp 309 triliun atau lebih besar 147,8 persen daripada realisasi laba bersih 2021.
Sumber-sumber perolehan laba bersih semester perdana tahun ini, beber Erick Thohirt, yakni bertambahnya omzet BUMN yakni pada level Rp 1.389 triliun, lebih besar 2,2 persen daripada semester I 2022.
Sedangkan selama 2022, sambung Erick Thohir, omzet BUMN pada posisi Rp 2.916 triliun, melebihi realisasi 2021, yakni Rp 2.292 triliun.
BACA JUGA: Sekda Kota Bandung: BIJB Bisa Bikin Ekonomi Bergeliat. Ini Alasannya
Selama paruh perdana 2023, sebut Erick Thohir, BUMN mencatat nominal Capital Expanditure (Capex) alias belanja modal pada level Rp 118,6 triliun, lebih besar 47,3 persen daripada semester-I 2022, yakni Rp 80,55 triliun.
Bertambahnya Capex BUMN itu, ungkap dia, berkat adanya kebijakan untuk memprioritaskan program-program strategis.
Selain itu, imbuhnya, juga berfokus pada beragam program restrukturisasi yang tujuannya menciptakan efisiensi dan efektivitas bisnis.
BACA JUGA: Bupati Indramayu Nina Agustina Minta Ketua RT/RW Tidak Asal-Asalan Keluarkan SKTM
Melihat pencapaian enam bulan awal 2023, Erick Thohir menyampaikan optimistisme, bahwa tahun ini, BUMN sanggup menyetorkan deviden kepada negara bernilai Rp 80,6 triliun, melebihi posisi devidn 2022, yakni Rp 80,2 triliun. (win)