KORANMANDALA.COM – Menjelang musim hujan, tentunya, PT Kereta Api Indonesia (KAI) (Persero) mempersiapkan strategi guna mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana hidrometeorologi, yang bisa mengganggu keamanan dan keselamatan perjalanan. Misalnya, longsor, tanah amblas, dan banjir.
PT KAi (Persero) Daerah Operasional (Daop) 2 Bandung menginformasikan, secara keseluruhan, terdapt 86 titik rawan pada jalur kereta.
Terbagi atas 30 titik rawan berkatagori siaga. Sisanya, sebanyak 56 titik rawan, berstatus waspada.
Sebagai antisipasi longsor dan amblas, PT KAI (Persero) Daop 2 Bandung punya beberapa cara. Di antaranya, menempatkan dan menyiagakan petugas khusus pada titik-titik rawan.
BACA JUGA: Kereta Mutiara Selatan Selip di Stasiun Ciamis, Perjalanan KRL di Bandung Raya Alami Keterlambatan
“Untuk katagori siaga, kami menempatkan dan menyiapkan petugas selama 24 jam. Mereka memantau daerah rawan,” jelas Mahendro Trang Bawono, Manager Hubungan Masyarakat (Humas) PT KAI (Persero) Daop 2 Bandung.
Pihaknya pun, lanjut Hendro, sapaan akrabnya, menyiagakan Alat Material Untuk Siaga (AMUS). Sebanyak 16 titik, kata dia, menjadi lokasi penempatannya, bisa menjangkau lokasi apabila terjadi banjir, tanah amblas, atau longsor.
Khusus katagori waspada, tambahnya, pihaknya melakukan pengecekan dan pemeriksaan berkala dan sewaktu-waktu sesuai kondisi.
BACA JUGA: Jadwal Kereta Feeder 100 Persen On Time, Puluhan Ribu Penumpang Terlayani
Tidak itu saja, tambahnya, di beberapa wilayah, pihaknya pun mengecek, membersihkan, dan menormaliasikan saluran air, utamanya, pada area jalur kereta. (win)