KORANMANDALA.COM – Sebagai korporasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sektor pangan, tentunya, Perusahaan Umum (Perum) Badan Urusan Logistik (Bulog) sangat berkepentingan untuk turut pro-aktif memperkuat stabilitas pangan, baik stok, pasokan, maupun harga.
Karena itu, Perum Bulog memiliki beragam cara dan inovasi. Di antaranya, mengembangkan dan mengelola 24 infrastruktur pascapanen. Misinya, memperkokoh posisi lumbung pangan.
Puluhan infrastruktur pasca-panen tersebut berupa The Modern Rice Milling Plant (MRMP), The Rice To Rice (RTR), Unit Pengolahan (UP), dan The Corn Drying Center (CDC).
Awaludin Iqbal, Corporate Secretary Perum Bulog, Kamis 26 Oktober 2023, mengemukakan, pengembangan dan pembangunan infrastruktur-infrastruktur pasca-panen, yang merupakan bagian pemanfaatan Penyertaan Modal Negara (PMN) sejak 2016, menjadi ikhtiar jajarannya memperkuat volume penyerapan.
BACA JUGA: Bulan Depan, Ada BLT El Nino Bagi 18,8 Juta KPM, Total Anggarannya Rp 7,5 Triliun
Puluhan infrastruktur itu, jelasnya, tersebar di beberapa sentra produksi beras-jagung. Hal itu, jelasnya, adalah strategi diversifikasi agar lumbung pangan menjadi lebih kuat sekaligus menciptakan standardisasi dan higienitas produk pangan.
Bicara soal MRMP, ungkapnya, Jabar, yakni Subang dan Karawang, termasuk titik penempatannya. Delapan lainnya berlokasi di Sragen, Kendal, Bojonegoro, Lampung, Banyuwangi, Jember, dan Sumbawa.
Ke-10 MRMP itu, lanjutnya, ditopang teknologi terkini. Misalnya, ucapnya, dryer berkapasitas 120 ton per hari. Lalu, kata dia, milling yang berkapasitas 6 ton per jam.
Kemudian, Silo yang berdaya tampung 6 ribu ton Gabah Kering Giling (GKG).
Penempatan RTR yang berkapasitas produksi enam ton per jam, beberapa di antaranya, adalah Jabar. Yakni Kabupaten Indramayu. Sisanya, tersebar di Daerah Khusus Ib Kota (DKI) Jakarta, Sukoharjo, Sidoarjo, Lombok Timur, Makassar, dan Sidrap.
Sedangkan UP, yang fungsinya pengolahan, perawatan, dan pengemasan, termasuk penyimpanan beras, berkapasitas pengeringan sebanyak 10-40 ton per hari.
BACA JUGA: Bulog: Akhir Tahun Ini, Ratusan Ribu Ton Beras Impor Tiba di Indonesia
“Penempatannya di lima titik. Yaitu, Bantul, Mojolaban, Candirejo, Anabanua, dan Lancirang,” sebutnya. (win)