KKORANMANDALA.COM – Sebagai penyangga ibu kota, Jabar memiliki potensi dan daya tarik luar biasa dalam sektor ekonomi. Karenanya, agar ekonomi lebih bergeliat, perlu adanya sokongan beragam fasilitas penunjang, semisal infrtastruktur jalan dan jembatan.

Informasinya, Direktorat Jenderal (Ditjen) Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan (PUPR), mencanangkan pembangunan enam ruas Tax On Location (TOL) baru di wilayah Jawa.

Proyek itu menerapkan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Empat di antara enam proyek pembangunan TOL baru itu berada di Jabar.

Herry Trisaputra Zuna, Direktur Jenderal (Dirjen) Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Kementerian PUPR, menyatakan, saat ini, keenam proyek KPBU ruas TOL itu dalam fase persiapan lelang, yang rencananya, bergulir 2024.

Baca juga: Bertemu Pejabat Negeri Jiran, Elon Musk Batal Investasi di Indonesia?

“Estimasi nilai investasi keenam proyek KPBU TOL itu yakni Rp 49,47 triliun,” tandasnya, dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Senin, 10 Juli 2023.

Herry Trisaputra Zuna menyebutkan, empat proyek KPBU TOL di Jabar tersebut yakni TOL Puncak, TOL Lingkar Selatan Bandung, TOL Kohod (Pakuhaji)-Lebakwangi yang mengoneksikan Jabar dengan Banten, dan TOL Sadang Extension.

TOL Puncak, jelasnya, yang berjarak tempuh 50,09 kilometer menjadi daya dukung konektivitas wilayah Puncak-Bogor-Cianjur. Selain itu, juga berfungsi sebagai pengurai kemacetan di kawasan Puncak.

Baca juga: Cari Kerja Sulit, Ekonomi Ruwet, Tiap Tahunnya RIbuan Orang WNI Kabur ke Singapura

“Nilai investasinya masih proses perhitungan,” ujarnya.

TOL Lingkar Selatan Bandung, lanjutnya, berfungsi sebagai untuk memperkuat konektivitas Kota Bandung. Jarak tempuh ruas TOL ini, ujarnya, yakni 46,2 kilometer. Investasinya bernilai Rp 20,24 triliun.

Berikutnya, kata Herry Trisaputra Zuna, yakni TOL Kohod (Pakuhaji)-Lebakwangi (Neglasari), yang menghubungkan Banten dengan Jabar.

Baca juga: Ingin Tahu Rasanya Naik LRT? Pendaftaran Mulai Hari Ini, Catat Persyaratannya

Ruas TOL ini, tuturnya, berjarak tempuh 12,24 kilometer. Nominal investasinya, sambug Herry Trisaputra Zuna, Rp 5,45 triliun, untuk mendukung konektivitas Kabupaten Tangerang dan sekitarnya, termasuk beberapa wilayah di Jabar.

Sedangkan ruas keempat yang dalam fase persiapan lelang 2024, yakni TOL Sadang Extension. Ruas TOL yang bernilai investasi Rp 5,32 triliun ini, berjarak tempuh Rp 21,15 kilometer.

TOL itu, tukasnya, menjadi penghubung empat ruas TOL lainnya. Yaitu, Cikampek0-Purwakarta-Padalarang (Cipularang), Cikopo-Palimanan (Cipali), Jakarta-Cikamepek (Japek) 2 Selatan, dan menjadi akses Pelabuhan Patimban.

Baca juga: Meski Tipis, Pergerakan Rupiah Tadi Pagi Lesu

Selain empat TOL di wilayah Jabar-Banten, tambahnya, proyek KPBU lainnya berlokasi di Jatim, yakni TOL Malang-Kepanjen. TOL ini, ungkapnya bernilai investasi Rp 10,04 triliun dan berjarak tempuh 29,78 kilometer. Fungsinya, penunjang konektivitas Kota-Kabupaten Malang.

Satu proyek KPBU selanjutnya mengoneksikan koridor utara Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta, yang nilai investasinya Rp 8,42 triliun, yaitu TOL Pluit-Cengkareng, yang berjarak tempuh 12 kilometer.(*)




Sumber:

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News dan KoranMandala WA Channel
Exit mobile version