KORANMANDALA.COM – Ketersediaan dan pasoikan energi listrik yang mumpuni merupakan hal krusial. Pasalnya, ketenagalistrikan bisa menjadi trigger perekonomian.
Hal itu membuat PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) (Persero) tetap agresif menggulrikan program Elektrifikasi Nasional.
Berkat beragam cara, strategi, inovasi, dan kerja keras yng dilakukan PT PLN (Persero), saat ini, rasio elektrifikasi hampir mencapai 100 persen.
Darmawan Prasodjo, Direktur Utama PT PLN (Persero), dalam keterangannya kepada KoranMandala.com, Jumat 27 Oktober 2023, menyatakan, hingga triwulan III 2023, rasio elektrifikasi pada posisi 99,74 persen.
BACA JUGA: Pelita Air Perkuat Armadanya, Pesawat Baru Kesembilan Hadir, Dua Unit Lagi Menyusul
Agar target rasio elektrifikasi 100 persen tercapai, cetus Darmawan Prasodjo, pihaknya tetap agresif mengalirkan listrik andal dan menghadirkan keadilan energi bagi masyarakat.
Targetnya, sebut dia, yakni daerah-daerah pelosok dan terpencil.
Caranya, jelas dia, berkolaborasi dengan pemerintah, pihaknya menggulirkan program Listrik Desa. Perkembangannya, ucap dia, sangat positif.
BACA JUGA: Co-Firing, Jurus Andalan PT PLN Kurangi Emisi Karbon
Acuannya, kata dia, yaitu Rasio Desa Berlistrik (RDB) Nasional yang terus berkembang sejak 2015. “Posisi RDB pada triwulan III 2023, yakni 99,83 persen,” ungkapnya.
“Listrik adalah jantung pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hadirnya listrik diharapkan mampu mendorong geliat ekonomi masyarakat, industri dan sektor bisnis,” ujar Darmawan.
Saat ini, pihaknya mengaliri 76.679 desa. Sebanyak 4.057 desa teraliri listrik non-PLN. Lalu, sebanyak 2.887 desa teraliri listrik mengandalkan Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE).
BACA JUGA: Gairahkan Energi Hijau, PLN Butuh Dana Bernilai Super Mewah
“Jadi, jumlah desa yang belum teraliri listrik sebanyak 140 desa. Mayoritas, desa-desa itu terletak pada zona 3-T (Terdepan-Terluar-Tertingga) wilayah timur Indonesia,” paparnya. (win)