KORANMANDALA.COM – Demi pemenuhan kebutuhan energi, khususnya, minyak bumi, sebagai korporasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN), PT Pertamina (Persero) terus melakukan beragam cara. Di antaranya, menggenjot produksi minyak mentah.
Hingga 2030, melalui PT Pertamina Hulu Energi (PHE), PT Pertamina (Persero) mencanangkan produksi minyak mentah sebanyak 1 juta barel.
Pencapaiannya, hingga Mei 2023, PT PHE menghasilkan Million Barrells of Oil Per Day (MBOPD) minyak mentah. dan 2.788 Million Standard Cubic Feet per Day (MMSCFD) gas bumi.
Volume produksi minyak mentah dan gas bumi itu berkat tuntasnya pengeboran. Terdiri atas enam sumur eksplorasi, 299 sumur pengembangan, 316 workover, dan 13.257 well services.
Baca juga: Topang Ketahanan Air dan Pangan, PUPR Anggarkan Dana Masif, Nilainya Rp 47 Triliun
Arya Dwi Paramita, Corporate Secretary PT PHE, menyatakan, target 1 MBOPD minyak dan 12 BSCFD gas pada 2030 itu sebagai cara jajarannya mewujudkan ketahanan energi nasional.
Agar target tercapai, ungkapnya, pihaknya menyiapkan sejumlah cara. Satu di antaranya, menggali berbagai aspek potensial.
Misalnya, tuntasnya penandatanganan pengelolaan wilayah kerja Peri Mahakam pada lepas pantai Kalimantan Timur. Lalu, mengelola wilayah kerja The East Natuna, yang memasuki episode baru.
Baca juga: Bandara Kertajati Akan Beroperasi Penuh, Anggota DPRD Jawa Barat Sebut Ada Hal yang Harus Dibenahi
Selanjutnya, menandatangani pembaruan kontrak Menzel Lejmat Nord (MLN), Blok 405 Aljazair, blok minyak-gas bumi (migas) yang berkonsep The Bring Barrel Home Saharan Crude Blend (BBHSCB) ke Indonesia, serta termasuk The Quick Win untuk menopang ketahanan energi.(*)