KORANMANDALA.COM – Gerakan non-tunai atau cashless terus digelorakan pemerintah, melalui lembaga-lembaganya, termasuk korporasi perbankan berlabel Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Satu di antaranya, PT Bank Mandiri Tbk (Persero).
Agar pola transaksi pembayaran non-tunai lebih gebyar dan bergairah, termasuk mendukung green economy, PT Bank Mandiri Tbk (Persero) merilis produk terbarunya, yaitu Digital Carbon Tracking (DCT).
Produk terbaru PT Bank Mandiri Tbk (Persero) itu berupa kartu debit dan kartu prabayar electric-money (e-money), yang uniknya, berbahan plastik Polivinil Chlorida (PVC) daur ulang.
Tidak hanya dua kartu berbahan plastik PVC daur ulang itu, PT Bank Mandiri Tbk (Persero) pun merilis Credit Card non-fisik.
Baca juga: Duh, Microsoft Pecat 10 Ribu Pekerjanya, Pengangguran Bertambah Lagi
Kehadiran ketiga kartu itu sebagai cara perbankan yang tergabung dalam Himpunan Bank Negara (Himbara) merealisasikan target Net Zero Emisiion (NZE) 2060.
Darmawan Junaidi, Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero), Rabu, 12 Juli 2023, mengemukakan, kehadiran Digital Carbon Tracking dan kartu berbahan daur ulang menjadi bukti, bahwa jajarannya mengiimplementasikan Environment, Social, and Good Governance (ESG).
Digital Carbon Tracking, jelasnya, memungkinkan para stakeholder mengetahui jumlah pengurangan karbon dan emisi secara real-time.
Baca juga: Siap-siap Saja, Tarif Angkot Jadi Lebih Mahal, Ada Rencana Pencabutan Subsidi
Darmawan Junaidi meneruskan, penerbitan kartu itu pun termasuk cara jajarannya mengatasi sekaligus meminimalisir sampah plastik.
Upaya perbankan pelat merah lainnya, ungkap dia, bersama anak perusahaannya, PT Mandiri Tunas Finance (MTF) dan PT Mandiri Utama Finance (MUF), pihaknya pun turut aktif membentuk ekosistem Electric Vehicle (EV).
Caranya, di antaranya, menghadirkan fitur EV pada aplikasi Livin’ Sukha.
Baca juga: Disinggung Soal Revitalisasi Pasar Cihapit, Ini Jawaban Ema
Agar green economy lebih terakselerasi, tegas dia, pihaknya mengaplikasikan sistem Sustainable Banking. Fokusnya, secara kontinuitas, mengembangkan sistem pembiayaan dan produk keuangan.(*)