KORANMANDALA.COM – Bagi setiap korporasi, utamanya, yang berlabel Badan Usaha Milik Negara (BUMN), menggeliatkan kinerja bisnis merupakan keniscayaan. Itu pun berlaku pada PT Bank Syariah Indonesia (BSI) (Persero).
Lalu, seperti apa jurus PT BSI dalam pengembangan bisnisnya?
Agar kinerjanya terus mentereng dan kinclong, PT BSI (Persero) memiliki jurus baru. Yakni menyasar kota-kota besar beberapa negara Timur Tengah. Di antaranya, Dubai, Mekkah, dan Madinah.
Adiwarman Karim, Wakil Komisaris Utama PT BSI (Persero), menegaskan, dalam beberapa tahun mendatang, perbankan syariah Indonesia berpotensi mengalami era globalisasi.
Baca juga: Mewahnya Nilai Investasi Bendungan Cipanas Sumedang, September Tahun Ini Tuntas
Artinya, jelas dia, perbankan syariah Indonesia menembus pasar dunia. “Kehadiran cabang di Dubai, Mekkah, dan Madinah, membuktikan perbankan syariah Indonesia menembus level internasional,” tandasnya.
Strategi perbankan syariah nasional lainnya, termasuk jajarannya, ungkap dia, yaitu melakukan persiapan pembentukan pola The Gold Bank, yakni The Bullion Bank.
Konsep The Gold Bank merupakan perbankan yang fokusnya pada komoditas emas batangan. baik pembelian maupun penjualan.
Baca juga: Kini Saatnya Mencairkan Emas, Harga Jualnya Melejit Lagi
Inarno Djajadi, Direktur Jenderal Otoritas Jasa Keuangan Pasar Modal (OJK), mengimbuhkan, Industri Jasa Keuangan (IJK) Syariah nasional menunjukkan pergerakan positif.
“Satu indikatornya, yakni nilai total aset. Pada Maret 2023, angkanya Rp 2,4 triliun, atau berkembang 19,5 persen secara tahunan. Nilai itu tidak termasuk saham syariah,” sebutnya.
Bukti lainnya, perbankan syariah Indonesia termasuk The Islamic Finance Development Indicator (IFDI) 2022.
Baca juga: Unik, Bank Mandiri Punya Produk Berbahan Plastik Daur Ulang, Apa Fungsinya?
Bahkan, tegas dia, Bumi Pertiwi berstatus The Big Three Global Islamic Financial Technology (Fintech) Index 2022.(*)