KORANMANDALA.COM – Selama beberapa waktu terakhir, harga jual beras semakin menggila alias mahal. Tentu saja, hal itu membuat masyarakat puyeng.
Pasalnya, masyarakat harus menganggarkan dana lebih banyak untuk membeli komoditas tersebut.
Tentu saja, muncul pertanyaan masyarakat yang seragam, apa biang keladi mahalnya harga jual beras?
Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan, pada Oktober 2023, harga gabah dan beras lebih mahal 27 persen daripada periode sama 2022.
BACA JUGA: Mahalnya Harga Beras Bikin Jokowi Kaget, Ada Tugas Khusus Bagi Menteri Pertanian
Pujdi Ismartini, Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, menyampaikan, pada Oktober 2023, harga Gabah Kering Panen (GKP) level lebih mahal 5,16 persen daripada September 2023 dan melejit 27,95 persen secara tahunan.
Pada Oktober 2023, sebutnya, harga jual GKP pada level petani, rata-rata Rp 6.851,00 per kilogram. Pada level penggilingan, harga jual GKP yaitu Rp 6.995,00 per kilogram.
Selain itu, lanjutnya, harga jual Gabah Kering Giling (GKG), secara bulanan, lebih mahal 4,29 persen. “Secara tahunan, harga GKG mengalami kenaikan 30,7 persen,” ungkapnya.
BACA JUGA: Astra Semakin Tajir, Isi Brankasnya Bertambah Setelah Raup Laba Bersih Rp 25,6 Triliun
Untuk GKP, tambahnya, pada Oktober 2023, harga jualnya pada level petani yaitu Rp 7.703,00 per kilogram. Kemudian, harga GKP pada level penggilingan, ujarnya, adalah Rp 7.818,00 per kilogram.
“Sedangkan harga gabah non-kualitas level petani dan penggilingan pada Oktober 2023, masing-masing Rp 6.221,00 per kilogrm serta Rp 6.353,00 per kilogram,” paparnya.
Efeknya, jelas dia, pada Oktober 2023, harga jual beras premium level penggilingan lebih mahal 3,65 persen daripada September 2023 atau menjadi Rp 13.372,00 per kilogram.
BACA JUGA: Bulog Klaim Bansos Adalah Jurus Tepat Mengintervensi Harga Jual Beras
“Dampak lainnya, harga jual beras medium pada level penggilingan periode Oktober 2023 pun lebih mahal 2,57 persen daripada September 2023 atau menjadi Rp 13.012,00 per kilogram,” urainya.
Perkembangan harga yang ugal-ugalan itu menyebabkan beras termasuk kontributor inflasi terbesar periode Oktober 2023.
Secara bulanan, harga jual beras periode Oktober 2023, mengalami inflasi 0,17 persen. Sedangkan secara tahunan, inflasii beras 2,56 persen. (win)