KORANMANDALA.COM – Selama dua hari terakhir, rupiah menunjukkan perkembangan positif. Sayangnya, hal itu tidak berlanjut. Hari ini, pergerakan rupiah melempem lagi.
Pada penutupan transaksi antar-bank, Rabu 1 November 2023, rupiah melorot cukup signifikan. Posisinya menjadi Rp 15.936 per dolar Amerika Serikat (AS).
Posisi terbaru rupiah tersebut lebih lemah 51 poin daripada sebelumnya. Yakni Rp 15.885 per dolar AS.
Hal yang sama juga terjadi pada sesi penutupan perdagangan kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia (BI).
BACA JUGA: Telkom Raup Laba Menggiurkan, Nilainya Melejit Jadi Rp 19 Triliun
Berdasarkan sesi akhir perdagangan kurs JISDOR BI hari ini, rupiah terkoreksi menjadi Rp 15.946 per dolar AS. Artinya, rupiah lebih lemah 51 poin daripada sebelumnya, Rp 15.897 per dolar AS.
Beberapa analis berpendapat, sikat wait and see pelaku pasar dan investor berkenaan dengan putusan pertemuan The Federal Open Market Committee (FOMC) yang digelar The Federal Reserve (The Fed) alias Bank Sentral AS, menjadi sentimen negatif bagi rupiah.
Pasalnya, agenda FOMC bisa menjadi peluang terjadinya suku bunga AS. (win)