KORANMANDALA.COM – Penerapan efisiensi digulirkan banyak korporasi, tidak terkecuali yang berlabel Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Satu di antaranya, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) (Persero).
Pada era saat ini, pola digitalisasi menjadi model dan jurus efisiensi yang dikembangkan PT PLN (Persero). Hasilnya luar biasa.
Berkat penerapan digitalisasi, PT PLN (Persero) sukses mengefisiensikan proses bsinisnya. Nilai efisiensinya, Rp 10,8 triliun.
Dalam laman resminya, pln.co.id, Darmawan Prasodjo, Direktur Utama PT PLN (Persero), menyatakan, digitalisasi merupakan fondasi penting dalam program transformasi yang pihaknya gulirkan.
Baca juga: Rupiah Terus Tunjukkan Keperkasaannya, Pagi Ini Kembali Bergeliat
“Digitalisasi bisnis PLN tidak lagi parsial, tetapi secara terintegrasi, komprehensif, holistik, serta melibatkan banyak stakeholder,” tandasnya.
Darmawan Prasodjo melanjutkan, program transformasi pun sebagai cara untuk menyikapi beragam dinamika. Hasilnya, kata dia, sangat positif.
Kondisi sebelumnya, sahut dia, mengalami defisit. Setelah penerapan sistem digital, sambungnya, hasilnya surplus.
Baca juga: Wow Sangat Fantastik! Inilah Spesifikasi Motor Listrik BMW CE 02 yang lagi Viral, Intip Harga dan Fiturnya
Darmawan menyebutkan, selama ini, pihaknya menggulirkan beberapa program digitalisasi yang berimbas positif.
Di antaranya, Digital Procurement. Agenda ini, terangnya, proses pengadaan terdigitalisasi secara end to end dan lebih transparan, simpel, serta efisien. Efeknya, terjadi efisiensi biaya operasional bernilai Rp 1,6 triliun.
Lalu, ujarnya, Digital Power Plant. Prorgam ini berlaku untuk proses yang lean and cost yang efisien. Berkat program ini, ucapnya, tercipta efisiensi bernominal Rp 100,2 miliar.
Baca juga: Desainnya Mirip Vespa! Motor Listrik Volta Mandala Memiliki Spesifikasi Mumpuni dan Harganya Cuma Segini
Berikutnya, kata Darmawan Prasodjo, Digitally Enable Distribution Excellences. Program ini berupa proses pemeliharaan dan pengambilan keputusan secara efisien serta efektif. Efeknya, terjadi efisiensi Rp 235,6 miliar.
Selain itu, tuturnya, pihaknya pun menggulirkan Dispatch Optimization. Ini, jelasnya, merupakan pengaturan sistem kelistrikan andal, berkualitas, dan ekonomis. Efisiensi pada program ini bernilai Rp 8,91 triliun.(*)