KORANMANDALA.COM – Bagi kalangan yang biasa berinvestasi atau bertransaksi menggunakan bytcoin crypto alias kripto, kini bisa lebih mudah.
Apa sebabnya?
Secara resmi, aplikasi Telegram memiliki fitur dan fasilitas transaksi kripto. Kehadirannya makin mempermudah transaksi dan lebih variatif.
Pola transaksi kripto pada Telegram berdasarkan sistem blockchain The Open Network (TON).
Baca juga: Bank Indonesia Klaim Ekonomi Nasional Terus Bergeliat, Seperti Ini Perkembangannya
Melalui sistem itu, pola pembayaran tidak hanya lebih mudah, tetapi para pengguna Telegram pun bisa menggunakan chatbot Wallet pada ruang obrolan agar bisa melakukan transfer kripto.
Sejatinya, Telegram mulai mengembangkan pola transaksi pembayaran kripto pada 2022.
Hingga kini, aktivasi aplikasi Wallet meliputi 2 juta pengguna. Padahal, jumlah penggunanya sekitar 700 pengguna.
Baca juga: Wahai Eksportir, Catat, Ada Aturan Baru Mulai Bulan Depan, Ini Bentuknya
Itu terjadi karena Wallet masih dalam tahap uji coba. Kendala lainnya yakni regulasi The United States (US) Securities and Exchange Commission (SEC).(*)